Rabu, 25 Februari 2015

HARGA BERAS MELAMBUNG, BUPATI INDARTATO MINTA SECEPATNYA OPERASI PASAR

0 komentar

HARGA BERAS MELAMBUNG, BUPATI INDARTATO MINTA SECEPATNYA OPERASI PASAR


Rabu, 25 Februari 2015

Lonjakan harga beras yang terjadi beberapa waktu terakhir mulai memunculkan resah dikalangan konsumen. Kondisi itu langsung disikapi pemerintah daerah. Bupati Indartato, Rabu (25/02) pagi, mengadakan inspeksi mendadak (sidak).
Orang nomor satu di Pacitan itu melakukan pemantauan langsung pada kios kelontong di Pasar
Induk Baleharjo. Selain melihat penjualan di tingkat pedagang, Bupati juga berkesempatan berbincang dengan sejumlah pengunjung pasar.
Mendengar keluhan warga Bupati Indartato menginstruksikan agar secepatnya digelar operasi pasar. Selain itu, pemerintah daerah juga akan melaporkan kondisi yang ada kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jika nantinya ada bantuan tidak tertutup kemungkinan diadakan operasi pasar lanjutan.
"Sudah saatnya masyarakat menggalakan sumber pangan lain, sehingga konsumsi pangan dapat tercukupi jika dalam kondisi sulit seperti ini". Terang Bupati.
Saat ini harga beras di tingkat pedagang rata-rata naik Rp 1500 hingga Rp 2000 per kilogram. Ibu Agus, salah satu pedagang di Pasar Minulyo, Baleharjo mengakui kenaikan harga beras kali ini merupakan yang tertinggi selama dirinya berjualan. Meski mengaku serba salah, namun ia terpaksa menaikkan harga jual agar tidak merugi.
Sabtu, 21 Februari 2015

Kirab Budaya HUT Pacitan, Indartato Ajak Masyarakat Mikul Dhuwur Mendhem Jero

0 komentar

Kirab Budaya HUT Pacitan, Indartato Ajak Masyarakat Mikul Dhuwur Mendhem Jero

19/02/2015
Prosesi kirab budaya di Pendopo Kabupaten. (Dok. Pacitanku)
Prosesi kirab budaya di Pendopo Kabupaten. (Dok. Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Bupati Pacitan, Drs. H. Indartato, MM mengajak kepada segenap masyarakat Pacitan untuk meneladani para pendahulu di Kabupaten Pacitan dengan cara mikul dhuwur mendhem jero.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Pacitan ini saat menyampaikan sabdotomo atau pidato utama dalam pagelaran kirab budaya Hari Ulang Tahun Pacitan (HUT) Pacitan, Kamis (19/2/2015) di Pendopo Kabupaten Pacitan.
Dalam pidato yang berbahasa jawa tersebut, Indartato mengajak segenap masyarakat Pacitan meneladani apa yang dilakukan para sesepuh dan para pendahulu di Pacitan. Secara harfiah, makna mikul dhuwur mendhem jero sendiri dapat diartikan sesuatu yang harus dijunjung tinggi dan ada yang harus ditanam dalam-dalam.
“Lelakon para sesepuh ngantos jejering bupati Pacitan kathah rintangan, pramilo mugiyo kito tansah mikul dhuwur mendhem jero, menjadi pelayan ingkang sae kagem masyarakat, anggayuh Pacitan ingkang sejahtera lan kerto raharjo,” paparnya saat menyampaikan sambutannya.
Dalam acara ini sendiri, kirab budaya menjadi acara puncak peringatan Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke 270, dengan diawali dari prosesi kirab kereta kencana yang diiringi, 270 pasukan tombak, pasukan pedang, pasukan pataka, musik pengiring, kemudian 15 dokar dan tidak ketinggalan gunungan pace.
Prosesi acara sendiri diawali dengan arak – arakan Bupati Indartato hingga sampai ke Pendopo Pacitan, kemudian acara Sabdotomo, dan dilanjutkan dengan adat rebut buceng dan makan nasi tempelangan bersama warga Pacitan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut para tokoh Pacitan, diantaranya adalah Bupati Pacitan Indartato beserta istri, Wakil Bupati Pacitan Soedjono, Sekretaris Daerah Pacitan Suko Wiyono, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono beserta istri, Wakil Ketua DPRD Pacitan Gagarin dan sejumlah tokoh dan sesepuh Pacitan lainnya.

Asiknya ber-Jurnalistik dengan Cinta

0 komentar

Asiknya ber-Jurnalistik dengan Cinta 

20/02/2015

Sarasehan Jurnalistik di Pacitan. (Foto : Dok Pacitanku)
Sarasehan Jurnalistik di Pacitan. (Foto : Dok Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Dunia jurnalistik, baik dunia tulis menulis maupun public speaking saat ini menjadi salah satu bidang profesi yang cukup prospektif. Hal itu terbukti dengan semakin maraknya pengelolaan media dan public speaking di Indonesia, baik itu media cetak, elektronik, Event Organizer (EO) dan lain sebagainya. Namun demikian, perlu adanya skill yang mumpuni dalam menekuni salah satu bidang profesi ini.
Hal itu disampaikan Adna Khoirotul A’yun, seorang public speaker kelahiran Pacitan yang lama malang melintang di dunia event organizer di Jakarta. Dengan brand Ideanity, Adna yang masih merupakan saudara dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pacitan, Ronny Wahyono ini mengelola EO tersebut sehingga menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di ibukota.
“Namun memang ada yang perlu dikuasai oleh seorang public speaker, seperti MC, presenter, reporter TV atau radio dan lain sebagainya, perlu latihan dan pembiasaan, dan tentunya beberapa hal lain yang perlu dilakukan,” katanya, saat menyampaikan materi Public Speaking dalam Sarasehan Jurnalistik, Kamis (19/2/2015) di Jetsky Cafe, Ploso, Pacitan.
Lebih lanjut, Adna membeberkan bahwa perlu penguasaan panggung, banyaknya kosakata, dan cara berbicara yang runut dan jelas saat menjadi seorang reporter, baik TV maupun radio, atau MC di acara yang bersifat formal.
“Selain itu kuasai audience, mimik wajah yang murah senyum, serta penampilan yang tepat akan menjadi penunjang daya tarik seorang speaker,” jelas perempuan yang menekuni dunia Public Relation semenjak kuliah ini.
Senada dengan Adna, salah satu pembicara lainnya, Dwi Purnawan juga menyampaikan bahwa bagi seorang jurnalis, setidaknya ada tiga poin yang harus dikuasai. “Yakni cinta, minat atau kemauan dan skill atau ketrampilan,” tandasnya.
Dengan cinta dan minat serta skill dalam penulisan sebuah berita, imbuh Dwi, tulisan akan memiliki nilai manfaat bagi orang lain manakala memiliki tiga hal tersebut.
Selain itu, Dwi juga berusaha membangkitkan semangat pemuda Pacitan yang hadir saat itu khususnya melalui bidang kejurnalistikan. Salah satu caranya adalah dengan mengekspos wisata Pacitan melalui media sosial yang akhir akhir ini sedang diminati banyak orang.
“Tulis apa yang kamu lakukan, dan lakukan apa yang kamu tulis,” pungkas pria alumni Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini.
Acara yang digelar dalam rangka menyambut Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke 270 ini diikuti 30 pemuda Pacitan yang terdiri dari mahasiswa STKIP PGRI Pacitan dan siswa dari berbagai SMA dan SMK di Pacitan.
Jumat, 20 Februari 2015

Hari Lurik Bikin Pacitan Jadi Beda

0 komentar

18/02/2015

Hari Lurik Bikin Pacitan Jadi Beda


Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan telah memastikan lurik Pacitan sebagai pakaian adat daerah, sesuai dengan Peraturan Bupati pada 23 Januari 2015 lalu. Mulai senin (16/2/2015) kemarin, semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sejumlah sekolah di se-Kabupaten Pacitan pun menggunakan lurik Pacitan saat jam kerja.
Saat para PNS dan anak – anak menggunakan lurik sebagai pakaian kerja, terlihat unik dan njawani. Mengenakan lurik dengan balutan ikat kepala hitam, kemudian mengenakan sandal yang juga dirancang sebagai pakaian adat Pacitan, para PNS di berbagai dinas dan lembaga di Pacitan tersebut terlihat berbeda dari biasanya.
Jika biasanya secara formal menggunakan baju, resmi, kini selama empat hari jam kerja, para PNS tersebut lebih menarik menggunakan lurik.
Simak foto – fotonya para PNS menggunakan lurik.

PNS di lingkup BKD Pacitan. (Foto : Arif Sasono)
PNS di lingkup BKD Pacitan. (Foto : Arif Sasono)
PNS di lingkup DInas Kelautan dan Perikanan (Foto : Bambang Marhaendrawan)
PNS di lingkup DInas Kelautan dan Perikanan (Foto : Bambang Marhaendrawan)

PNS di Disbudparpora kompak mengenak lurik. (Foto : Wasi Prayitno)
PNS di Disbudparpora kompak mengenak lurik. (Foto : Wasi Prayitno)

Anak - anak TK di Pacitan mengenakan lurik. (Foto : Wasi Prayitno)
Anak – anak TK di Pacitan mengenakan lurik. (Foto : Wasi Prayitno)

Kepala Disbudparpora mengenakan lurik Pacitan. (Foto : Wasi Prayitno)
Kepala Disbudparpora mengenakan lurik Pacitan. (Foto : Wasi Prayitno)
Selasa, 17 Februari 2015

Warga Kerja Bakti, Akses Jalur Bandar-Tegalombo Kembali Normal

0 komentar

Warga Kerja Bakti, Akses Jalur Bandar-Tegalombo Kembali Normal

15/02/2015
kerja bakti
Kerja bakti warga (foto : Ribut) 

Pacitanku.com, TEGALOMBO — Setelah sempat terputus sejak Sabtu sore, akses jalur Kecamatan Tegalombo menuju Bandar kembali normal dan bisa dilewati kembali, Ahad (15/2/2015).
Hal itu tak lepas dari peran serta puluhan warga dari empat Rukun Tetangga (RT) di Tegalombo yang menggelar kerja bakti di lokasi longsor. Para warga tersebut terdiri dari warga penggung. Ndur godang. Ploso ngepiring dan bari.
Selain para warga, mobil patroli sabhara polsek tegalombo pun dikerahkan karena keterbatasan alat. Mobil milik polisi tersebut digunakan untuk menarik bonggkahan bambu yang tidak dapat dipindahkan dengan tenaga manusia.
“Ini dalah suatu reflek dari warga Jalan ini merupakan kepentingan bersama maka kita wajib menjaga agar dapat berfungsi dengan baik toh kita juga yang menggunakan,” kata Urip nugroho, ketua RT 12 Krajan, kepada Portal Pacitanku.
Sebagaimana diketahui, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sebagian besar wilayah tegalombo kemarin sore mengakibatkan longsor di jalur Tegalombo-Bandar ini.
Selain di jalur tersebut, longsor juga terjadi di jalan propinsi di sejumlah titik jalur gemaharjo tegalombo, yang terlihat seperti menjadi aliran sungai dikarenakan debit air yang tinggi masuk ke jalan sehingga sangat mengganggu perjalanan.
Minggu, 15 Februari 2015

Konjen Jepang Berharap Instalasi Air Bersih di Pacitan Bermanfaat

0 komentar

Konjen Jepang Berharap Instalasi Air Bersih di Pacitan Bermanfaat

12/02/2015
Konjen jepang usai peresmian intalasi air di Tulakan. (Foto : Wawan Setiawan TT/FB)
Konjen jepang usai peresmian intalasi air di Tulakan. (Foto : Wawan Setiawan TT/FB)

Pacitanku.com, TULAKAN—Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Surabaya, Drs. Noburo Nomura berharap bantuan instalasi air bersih yang diterima empat desa di Kecamatan Tulakan bisa bermanfaat bagi warga. Hal itu disampaikan Noburo saat memberikan sambutan dalam peresmian pemberian bantuan instalasi air bersih, di Dusun Pinggir, Desa Jatigunung, Tulakan, Kamis (12/2/2015)
Dikatakan Noburo, Pacitan adalah salah satu daerah yang seringkali mendapatkan bantuan dari Jepang. Selain Kabupaten Pacitan dan Jawa Timur, lanjut Noburo, provinsi lain juga memiliki hak untuk mengajukan bantuan hibah ke negaranya.
Namun, menurut Noburo tidak semua daerah memenuhi syarat yang ditentukan Pemerintah Jepang. “Kami tidak melihat berapa kali daerah menerima bantuan. Tapi kami lihat sisi manfaatnya untuk masyarakat,” ucapnya.
Pria yang disebut – sebut sebagi orang satu – satunya dari Jepang yang bergelar Drs. Ini berharap agar bantuan sarana air bersih dan sanitasi tersebut dipelihara dengan baik, sehingga awet dan dapat terus dipergunakan oleh masyarakat.
“Saya tidak akan menanyakan apakah masyarakat melakukan perawatan, karena saya yakin mereka akan melakukannya dengan baik,”tukas pria penyuka sambal dan rawon Surabaya itu.
Noburo yang bertugas di Surabaya sejak 26 April 2012 itu berkesempatan hadir dalam peresmian instalasi air bersih di Tulakan. Selain Konjen Jepang, turut hadir pula Bupati Indartato, Wabup Soedjono, Ketua DPRD Ronny Wahyono dan sejumlah tokoh lainnya.
Bantuan sosial senilai USD 108.097 tersebut diberikan melalui wahana Bina Partisipasi Masyarakat yang terdiri dari Bak Sumber, Bak Penampung, Pipa Air, dan Kran Umum atau Public Tap Proyek ini dilaksanakan melalui Program Bantuan Hibah untuk Keamanan Manusia Tingkat Akar Rumput (Grant Assistance for Grass-Roots Human Security Projects ) oleh Pemerintah Jepang berdasarkan MoU yang ditandatangani pada 21 Februari  tahun lalu.
Rabu, 11 Februari 2015

Festival Posdaya Pacitan Siap Pecahkan Rekor MURI

0 komentar

Festival Posdaya Pacitan Siap Pecahkan Rekor MURI

09/02/2015
Posdaya Wonoanti raih penghargaan terbaik kelima se-Indonesia. (Foto : Slamet/FB)
Posdaya Wonoanti raih penghargaan terbaik kelima se-Indonesia

Pacitanku.com, PACITAN—Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Kabupaten Pacitan akan menggelar agenda Festival Posdaya 2015. Dalam agenda yang dirangkaikan dengan Hari Jadi Kabupaten Pacitan (Hajatan) ke 270 tersebut, Posdaya akan memecahkan rekor MURI dengan rekor peserta terbanyak senam tera, Jumat (13/2/2015).
“Jangan lupa hari Jumat jam enam pagi di Alun alun Senam Keluarga Indsonesia – Senam Posdsaya Indonsia berbasis Senam Tera akan dihadiri oleh 2500 peserta untuk menggondol Rekor Muri 2015 demi Ulang Tahun Pacitan yang ke 270. Mari kita semua hadir dan ikut memeriahkannya, “ kata Prof. Haryono Suyono, pembina Posdaya dalam akun jejaring media sosialnya.
Terpisah, salah satu pendamping Posdaya Pacitan, Dian Budi Anggraeni mengungkapkan bahwa selain senam Posdaya Indonesia yang berbasis senam tera, ada beberapa agenda lainnya, diantaranya Bazar dan Produk UKM.
“‎Senam posdaya indonesia merupakan senam untuk Keluarga Indonesia berbasis Senam Tera di Alun-alun Pacitan. Kegiatan itu dilakukan bersama sebagai simbul budaya hidup rukun, sehat dan sejahtera, setiap pengikut Senam aktif mengambil peran,” paparnya, saat dihubungi Portal Pacitanku, Senin (9/2/2015).
Lebih lanjut, Dian yang merupakan alumni SMAN 1 Pacitan mengungkapkan bahwa dalam kegiatan itu dianjurkan agar anggota Posdaya yang bisa berjualan makanan kecil dan minuman menggelar dagangan. Hal tersebut, kata Dian, sebagai upaya pemasaran produknya yang laku jual.
“Bagi para pengikut senam tidak disediakan konsumsi, tetapi dianjurkan membeli produk keluarga desa. Itu gagasan dari prof. Haryono suyono yang kemudian dikembangkan juga dibeberapa kabupaten dan kota di indonesia lainnya,” pungkasnya.
Selasa, 10 Februari 2015

Partai Demokrat Targetkan Raih Kemenangan di Pilkada Pacitan

0 komentar

Partai Demokrat Targetkan Raih Kemenangan di Pilkada Pacitan

10/02/2015
SBY memberikan arahan di depan kader partai demokrat. (Foto : Demokrat/Surya/Tribun)
SBY memberikan arahan di depan kader partai demokrat. (Foto : Demokrat/Surya/Tribun)

Pacitanku.com, SURABAYA—Partai Demokrat menargetkan kemenangan dalam perhelatan Pemilukada Jawa Timur. Salah satu target yang ingin dicapai adalah memenangkan Pilkada Pacitan. Selain Pacitan, sementara ini, Partai Demokrat menargetkan meraik kemenangan di  Sumenep, Lamongan dan Kabupaten Mojokerto.
Partai berlambang mercy ini ingin mengulang keberhasilan memenangi pemilihan gubernur di wilayah Jawa Timur selama dua periode berturut-turut. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, temu kader se-Jawa Timur di adakan di di Gedung Convention Center Grand City, Surabaya, Ahad (8/2/2015).
Demi menggenjot semangat mesin partai di Jawa Timur, hadir secara khusus pada sesi malam Ketua Umum PD Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sekjen PD Edhie Baskoro, serta sejumlah petinggi DPP dari Ibu Kota. Ketua Bidang OKK DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Hartoyo mengataka dalam pertemuan tertutup tersebut, SBYmemotivasi para kader di Jawa Timur.
“Pak SBY pesan agar kita serius, bekerja keras di pilkada kali ini. Bahkan, harus berani menargetkan kemenangan di kota/kabupaten potensial,” ujarnya dihubungi Senin (9/2) dikutip dari Republika.
SBY, kata Hartoyo, juga menyampaikan sedang merancang komite yang terdiri dari anggota-anggota DPP untuk menyeleksi para calon kepala daerah yang potensial.”Jadi, komite juga memiliki tim survey yang memantau perkembangan calon-calon yang potensial,” katanya.
Di Pacitan dan empat daerah lainnya, saat ini para pengurus DPD maupun DPC mulai membangun komunikasi dengan calon-calon potensial, termasuk petahana. Lima kabupaten tersebut, menurut dia, dipilih karena perolehan suara legeslatif yang relatif tinggi serta ada juga pimpinan daerah dari PD, seperti di Pacitan. 
Jatim akan menghelat serentak pemilihan di 19 dari 38 kabupeten/kota yang ada pada 2015-2016 ini. Kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Ngawi, Kota Blitar, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jember, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Situbondo
Selain itu, masih ada Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kota Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo ,Kabupaten Tuban, kabupaten Blitar dan kabupaten Pacitan.
Seperti diketahui, dalam Pileg lalu, Partai Demokrat dipastikan menjadi pemenang setelah berhasil meraih 14 kursi dewan atau 35 persen. Sementara itu, peringkat kedua jumlah kursi DPRD Pacitan masing – masing diduduki oleh Golkar dengan 7 kursi (17,5%) dan PDIP dengan 6 kursi (15 %). Dibawah ketiga partai tersebut, berturut – turut adalah Hanura 3 kursi (7,5%), Nasdem 3 kursi (7,5%), PPP 2 kursi (5%), PAN 2 kursi (5%) Gerindra 2 kursi (5%) dan PKS 1 kursi (2,5%).

Tarif Listrik di Jatim Turun

0 komentar

Asyik, Tarif Listrik di Jatim Turun

10/02/2015
PLTU Sudimoro foto : Dok.Pacitanku
PLTU Sudimoro foto : Dok.Pacitanku

Pacitanku.com, SURABAYA – Perusahaan Negera PT PLN Distribusi Jawa Timur resmi menurunkan tarif dasar listrik pada Bulan Februari 2015.
Seperti diketahui, penurunan itu antara lain untuk golongan R-2/TR 3.500 VA- 5.500 VA, R-3 / TR 6.600 VA ke atas, B-2/ TR 6.600 VA-200KVA, B-3 / TM di atas 200 KVA, B-3/TM di atas 200 KVA, B-4/TT 30.000 KVA ke atas, P-1/TR 6.600 VA-200 kVA dan P-2/ TM di atas 200 kVa.
Untuk kebutuhan listrik di Jatim saat ini masih surplus 800 ribu Maga Watt (MW). Sedangkan, kebutuhan listrik Jatim, beban puncak sudah mencapai 5000 MW dan sisanya 3000 MW.
Menurut Deputy Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo, mengatakan penurunan tarif dasar listrik ini sudah sesuai surat ederan direksi PT PLN Distribusi Jatim nomer 1100.K/DIR/2014. 
“Tata cara penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tarif Adjustment) sesuai pasal 5. Dimana penurunan tarif diberlakukan mulai februari ini,” kata Pinto Raharjo, di Surabaya, Senin (9/2/2015) dilansir dari laman resmi Pemprov Jatim.
Menurut Pinto, untuk tahun ini ada pengecualian dari beberapa golongan diantara golongan R-1/TR 1.300 VA dan R-1/TR 2.200 Va belum ada penurunan. Dua golongan tersebut, bukan berarti turun tarif akan tetapi masih penundaan saja. “Keputusan kedua golongan ini belum ada penetepan penurunan tarif masih ditunda dulu saja,” jelasnya.
Penurunan tarif dasar listrik di Indonesia termasuk Jatim, kata Pinto terpengaruh turunnya  harga minyak  didunia yang kian merosot. Hal ini, membuat perusahaan listrik nasional mengambil kebijakan untuyk menurunkan harga tarif listrik.
“Indikator harga minyak semakin turun dibandingkan sebelumnya. Artinya, kami juga mengikuti  indikator tersebut. Sebelumnya, bulan Januari 1496 per kwh kini sudah menurun1468 per Kwh di bulan ini (Februari),” paparnya.

Dilema Penambang Pasir Grindulu

0 komentar

Dilema Penambang Pasir Grindulu, Antara Ablasi Sungai dan Sesuap Nasi


Penambang pasir kali Grindulu. (Foto : Dok.Pacitanku)
Penambang pasir kali Grindulu. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, ARJOSARI—Pria separuh baya itu nampak dengan semangat mengeruk pasir di Sungai Grindulu, tepatnya di samping jalan utama Pacitan – Ponorogo, dusun Krajan, Kedungbendo, Arjosari. Meski hasil uang yang dicapai tak sebanding dengan kerja keras mengeruk pasir, namun pria tersebut nampak puas dengan pasir yang diperoleh.
Inilah aktivitas penambang pasir sungai Grindulu. Aktivitas Penambang pasir di bantaran sungai Grindulu masih terus dilakukan warga setempat, meski diprediksi akibat penambangan tersebut, beberapa titik di sungai mengalami ablasi (pengikisanl lapisan tanah) akibat  tidak adanya peresapan air di sungai.
Namun demikian, menjadi penambang pasir di sungai Grindulu adalah pilihan yang cukup sulit, antara ablasi dan sesuap nasi. Antara perusakan lingkungan dan masa depan keluarga.
Inilah yang dirasakan para penambang pasir kali Grindulu, baik yang secara manual menggunakan alat tradisional, maupun menggunakan truk agar hasil penambangan pasir kali lebih banyak.
Saat ini, harga pasir per m3 kurang lebih Rp.200.000,00 atau jika dalam hitungan truk yang memuat 4 m3 per truk maka bisa dikalikan empat kali dari per m3 tersebut yaitu Rp.800.000. Sehingga aktivitas penambangan pasir ini masih menjadi lahan meraup rupiah yang prospektif di Pacitan.
“Nek ora golek pasir ora mangan mas (kalau tidak menambang pasir tidak makan mas),” seru salah satu penambang pasir yang tidak mau disebutkan namanaya, di Dusun Krajan, Kedungbendo, Arjosari, kepada Portal Pacitanku belum lama ini.
Berdasarkan pantauan Portal Pacitanku, penambangan pasir liar di sepanjang Sungai Grindulu banyak terdapat di Desa Tambakrejo, (Pacitan), Desa Kebondalem (Tegalombo), Desa/Kecamatan Arjosari, Desa Hadiwarno (Ngadirojo), dan Desa Semanten (Pacitan).
Diketahui, penambangan itu mengakibatkan ablasi sungai dan perbelokan arus Sungai Grindulu. ’’Bila sudah begitu, beberapa permukiman warga di pinggir Sungai Grindulu rawan amblas karena diterjang banjir saat musim hujan,’’ jelas Masruhin Muhammad, Kepala Bidang Pertambangan Dinas Pertambangan dan Energi Pacitan beberapa waktu lalu.
Menanggapi maraknya penambangan pasir liar tersebut, Masruhin sebenarnya sudah mengeluarkan surat izin untuk penambangan ini. ’’Selain penambang tradisional, kami tidak pernah mengeluarkan izin pengerukan pasir maupun sirtu di Sungai Grindulu. Apalagi, menggunakan alat berat,’’ pungkasnya.

Gerakan Struktural Pencegahan Penyakit DBD di Pacitan

0 komentar

Pemkab Terus Giatkan Gertak, Gerakan Struktural Pencegahan Penyakit DBD di Pacitan

10/02/2015
Pacitanku.com, PACITAN — Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pacitan hingga Senin, 9 Februari 2015 terus bertambah. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, tercatat ada 304 warga Pacitan terkena penyakit mematikan yang bersumber dari nyamuk Aides Aygepti tersebut.
salah satu penderita DBD di Pacitan adalah Aleg Gerindra. (Foto : Wawan Setiawan Tiada Tara)
salah satu penderita DBD di Pacitan adalah Aleg Gerindra. (Foto : Wawan Setiawan Tiada Tara)

Pada awal bulan,  penderita DBD di Pacitan sebanyak 267. Itu berarti, selama sepekan kemarin, jumlah penderita DBD sebanyak 37 orang.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita DBD di Pacitan ini, membuat Dinkes yang merupakan kepanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten Pacitan terus melakukan langkah penanganan.
Terkait kejadian ini, Bupati Pacitan, Indartato pun segera melakukan Gerakan Serentak (Gertak) pemberantasan sarang nyamuk DBD.“Rencananya, untuk itu agenda jumat bersih akan dipertegas dengan penerbitan instruksi Bupati,  instruksi ini akan diterapkan baik di perkantoran maupun sekolah-sekolah,” ungkapnya belum lama ini.
Gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk ini diikuti oleh seluruh masyarakat pada lingkungan masing masing. Gerakan ini diharapkan berkelanjutan minimal seminggu sekali agar potensi DBD dapat dihindari. “Atas nama Pemerintah,  saya minta maaf jika penanganan DBD di Pacitan belum maksimal,”ungkap Indartato dilansir dari laman resmi Pemkab Pacitan.
Hingga saat ini, Pacitan merupakan salah satu daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Jawa Timur. Pacitan merupakan salah satu penderita terbanyak DBD di Jatim hingga saat ini.
Selain Pacitan, penderita terbanyak DBD lainnya adalah Kabupaten Sumenep 289 kasus, Jember 239 kasus, Jombang 136 kasus dan Tulungagung 134 kasus.

Saat Para Pejabat Narsis di Obyek Wisata Pacitan

2 komentar

Berita Foto : Saat Para Pejabat Narsis di Obyek Wisata Pacitan 

13/01/2015 


Cool. Ketua DPRD Kabupaten Pacitan, Ronny Wahyono saat berpose di monumen Jenderal Soedirman di Pakisbaru, Nawangan. (Foto : FB/ROnny Wahyono)

Pacitanku.com, PACITAN—Potensi wisata Pacitan menjadi salah satu keunggulan tersendiri yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pacitan. Pemerintah setempat pun berupaya semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi unggulan di Pacitan ini.
Selain melalui program pembangunan, pemkab melalui beberapa pejabat dan tokoh di Pacitan terkait terus mempromosikan wisata Pacitan, salah satunya adalah menjadikan wisata di Pacitan sebagai destinasi favorit kunjungan.
Redaksi Portal Pacitanku mengumpulkan berbagai foto para pejabat di Pacitan saat sedang mengunjungi wisata di Pacitan. Dengan gaya cool, narsis dan sumringah, para pejabat dan tokoh Pacitan tersebut membangkitkan aura optimisme kebangkitan Pacitan melalui sektor pariwisata.
Simak foto – fotonya berikut ini :
watu-ngungak



Santai. Bupati Pacitan saat berada di area watu ungak gunung limo, Senin (23/6/2014). (Foto : Doc Info Pacitan)
Cool. Ketua DPRD Kabupaten Pacitan, Ronny Wahyono saat berpose di monumen Jenderal Soedirman di Pakisbaru, Nawangan. (Foto : FB/ROnny Wahyono)
Cool. Ketua DPRD Kabupaten Pacitan, Ronny Wahyono saat berpose di monumen Jenderal Soedirman di Pakisbaru, Nawangan. (Foto : FB/ROnny Wahyono)
Sehat. Sekda Suko Wiyono saat bersepeda di JLS Pacitan. (Foto : Doc.Info Pacitan)
Sehat. Sekda Suko Wiyono saat bersepeda di JLS Pacitan. (Foto : Doc.Info Pacitan)
Segar. Bupati Indartato saat merasakan sensasi serulings amudera Pantai Klayar. (Foto ; Doc. Info Pacitan/FB)
Segar. Bupati Indartato saat merasakan sensasi serulings amudera Pantai Klayar. (Foto ; Doc. Info Pacitan/FB)
Rehat Sejenak. Kadisbudparpora, Wasi Prayitno saat menikmati santai di Pantai Srau, Candi, Pringkuku. (Foto : FB/Wasi Prayitno)
Rehat Sejenak. Kadisbudparpora, Wasi Prayitno saat menikmati santai di Pantai Srau, Candi, Pringkuku. (Foto : FB/Wasi Prayitno)
Asyik ya, ternyata bapak – bapak Pejabat di Pacitan getol promosi wisata dengan caranya sendiri. Yuk, kita bantus support mereka.

Serunya Lomba Renang Bupati Cup dalam Rangka HUT Pacitan ke 270

0 komentar

Serunya Lomba Renang Bupati Cup dalam Rangka HUT Pacitan ke 270 

31/01/2015 

http://pacitanku.com/wp-content/uploads/2015/01/renang.jpg
Lomba renang anak dalam rangka HUT Pacitan ke 270

Pacitanku.com, PACITAN—Agenda Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke 270 Kabupaten Pacitan yang mencapai puncaknya pada 19 Februari mendatang mulai digelar hari ini, Sabtu (31/1/2015). Lomba renang Bupati Cup 2015 mengawali agenda Hajatan kali ini, yang dibuka secara langsung oleh Bupati Pacitan, Indartato di kolam renang Jaten Garden, Pacitan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Pacitan Suko Wiyono, Ketua Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Pacitan Wasi Prayitno, Ketua Penggerak PKK Luki Indartato dan sejumlah tokoh Pacitan lainnya.
Suasana lomba pun semakin seru tatkala perlombaan renang yang diikuti anak – anak se-Kabupaten Pacitan tersebut mulai nyemplung ke dalam kolam renang. Di kolam, para calon atlet renang Pacitan tersebut nampak bersemangat memacu untuk memperebutkan peringkat pertama juara. Sementara di pinggir lapangan, para penonton pun dibuat tegang dengan lomba yang digelar di akhir bulan Januari ini.
Sebagaimana diketahui, dalam agenda Hajatan tahun ini, panitia penyelenggara memang lebih banyak membuat katgeori agenda yang merupakan bidang olahraga, yakni sejumlah 11 kategori olahraga, diantaranya turnamen sepakbola u-16, lomba renang anak, Kejurda Bulutangkis Bupati Cup Pawitandirogo dan Pawonsari.
Kemudian perlombaan Lari 10 K, Pertandingan Catur, Pertandingan Voli FKKD, Perlombaan Egrang, Lomba Dayung Prau Mancung, Pacitan MTB Adventure 3, Motor Cross Pacitan 2015 dan Turnamen Voli Liga OSIS.
Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogroll

About