Ini Dia 17 Pantai Elok di Sepanjang Perairan Pacitan
Pacitanku.com, PACITAN—Kabupaten
Pacitan memang terkenal memiliki keindahan obyek wisata. Tempat
kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memiliki
keunggulan dari hamparan laut yang berada di kawasan Samudera Indonesia.
Ada 17 pantai di Pacitan yang memiliki keunikan tersendiri di setiap
obyek wisata pantai tersebut. Berikut keunikan dan keelokan pantai –
pantai yang berada di Pacitan.
Pantai Banyu Tibo
Salah satu pantai di Pacitan yang layak menjadi referensi wisata anda adalah Pantai Banyu Tibo Pacitan.
Yang unik, pantai yang terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo ini
adalah Air Terjun yang berada di pinggir pantai dimana kucucan airnya
langsung terjun ke pantai Selatan.
Nama Banyu Tibo adalah nama yang
diberikan oleh masyarakat sekitar dimana air terjun tersebut berada.
Arti Banyu Tibo menurut bahasa jawa adalah air yang jatuh. Yang membuat
Banyu Tibo menjadi sangat menarik, yaitu air terjun ini terletak tepat
berada di tepi bibir pantai.
Pantai Buyutan
Pacitan juga mempunyai pesona Pantai Pasir putih lainnya yang tak kalah eloknya dengan
Pantai Srau, Watukarung, maupun Klayar. Pantai Buyutan
adalah nama Pantai itu. Yang menarik dari Pantai ini adalah pasir
putihnya yang indah dan bersih serta birunya warna laut yang berpadu
dengan semilirnya angin khas pantai. Pantai Buyutan adalah salah satu
pantai di kota 1001 goa yang terletak di kecamatan Donorojo, Pacitan.
Letak wilayahnya dekat dengan Pantai Klayar yang juga berada di daerah
yang sama.
Pantai Karang Bolong
Pantai Karang Bolong
masih berada di Kelurahan Sendang, Donorojo Pacitan, atau jika menuju
ke Pantai Klayar, letak pantai Karang Bolong yang ada di sebelah barat.
Jalan masuknya tepat di depan pos retribusi pantai Klayar. Namun hingga
saat ini, aksesnya masih alami dan cukup sulit apalagi dalam kondisi
jalan basah. Sepertinya jalan yang masih dari tanah ini terbentuk karena
kebiasaan kendaraan melewati jalur ini.
Panorama khas Pantai Karang Bolong
adalah kita bisa menikmati keindahan pantai selatan dengan tebing-tebing
hijau yang gagah dengan tebing yang menjorok kelaut yang berada di tepi
Barat pantai ini. Tak jauh beda dengan pantai Uluwatu yang ada di Bali.
Pantai Klayar
Obyek wisata pantai yang satu ini menjadi obyek wisata unggulan dan sekaligus Ikon dari Kabupaten Pacitan. Namanya Pantai Klayar. Pantai Klayar
berada di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa
Timur. Pantai Klayar ini berada sekitar 35 sampai 40 km ke arah barat
Kota Pacitan, dan dapat di capai sekitar 90 menit dari kota Pacitan. Dan
menurut sejarah yang ada, konon nama Klayar berasal dari guyonan lokal
Klayar-kluyur alias jalan-jalan.
Pantai Klayar adalah
pantai dengan karakteristik berupa hamparan pasir putih, air laut yang
berwarna biru atau bisa juga disebut Hijau Tosca, batu karang yang
mempesona, dan air mancur alami. Semua itu menjadikannya pantai dengan
pesona alam indah di Pacitan, Jawa Timur. Yang menjadi ciri khas dan
membuat Pantai ini indah adalah bentuk batuan karang Tanah Lot yang
indah dengan bebatuannya, juga di pinggiran Pantai Klayar banyak gundukan yang memiliki ciri khas dari pantai lain yang berada di pacitan.
Pantai Sruni
Pantai Sruni ini adalah pantai pasir
putih yang berada di Desa Jlubang, Pringkuku Pacitan. Diantara semua
obyek wisata pantai di Pacitan, pantai ini memang belum dikelola secara
baik, walaupun panorama pasir putihnya bagus. Di Desa Jlubang ini juga
terdapat obyek wisata lain yakni Luweng Jaran.
Namun akses menuju jalan Pantai Sruni ini masih belum baik sehingga jarang yang berkunjung ke pantai ini.
Pantai Srau
Selain Pantai Klayar, obyek wisata di Pacitan dengan corak yang serupa adalah pantai Srau.
Corak yang sama antara kedua pantai ini adalah dari ciri khas pasir
putih yang sangat mencolok, juga banyaknya karang yang terlihat sangat
indah di kedua pantai ini. Pantai Srau ini terletak di Desa Candi
Kecamatan Pringkuku.
Jaraknya sekitar 25 Km ke arah Barat dari pusat kota Pacitan. Jalan menuju pantai Srau
cukup berkelok-kelok dan hanya melewati ruas jalan yang kecil dan desa
desa yang kebanyak masih berumah gebyok (dari kayu) meskipun sudah ada
beberapa rumah yang terbuat dari tembok.
Yang membedakan Klayar dengan Pantai Srau
adalah wilayahnya, Klayar memiliki area yang sempit, sedangkan Pantai
Srai memiliki area yang sangat luas, dan bahkan tak terbatas. Sehingga
dengan area yang sedemikian luas, banyak digunakan untuk area parker
mobil dengan tanpa khawatir tidak kebagian tempat. Area parker ini masih
dilengkapi dengan pemandangan alami berupa kebun kelapa yang memberikan
kenyamanan tersendiri bagi para pengunjung.
Pantai Watukarung
Ciri utama dari pantai ini bersih di
tengah sempit belahan batu, dan bertemu dengan puluhan perahu nelayan,
sementara juga lebih lebar dari Pantai Srau terletak tidak jauh dari
pantai ini dan ada juga beberapa pulau kecil di teluk. Watu Karung adalah pantai yang memiliki pasir putih hamper mirip dengan Pantai Srau.
Pantai Teleng Ria
Pantai yang berjarak 3,5 km dari pusat
kota ini memiliki dasar dari pasir dan ombak dengan tipe beach break. Di
sini terdapat sebuah life guard tower tempat penjaga pantai mengawasi
dan memastikan keselamatan para pengunjung.
Pantai Teleng Ria
merupakan lautan yang menjorok ke darat atau biasa disebut teluk.
Pantai ini juga dalam jajaran Pantai Selatan dengan luas pasir putih
sepanjang sekitar 3 km. Pantainya
diapit oleh dua dataran tinggi yang merupakan bagian dari pegunungan
kapur Selatan yang membujur dari Gunung Kidul ke Trenggalek, menghadap
Samudera Indonesia.
Tamperan Gung
Pantai di sekitar Kota Pacitan lainnya selain Teleng Ria adalah Pantai Tamperan. Pantai ini lebih banyak digunakan untuk pelabuhan Ikan.
Karena untuk mendukung kegiatan
penangkapan ikan di laut perlu ditunjang dengan tersedianya prasarana
perikanan, terutama Pelabuhan Perikanan. Pemerintah melalui Dinas
Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur membangun salah satu
prasarana perikanan (Pelabuhan Perikanan) di kawasan Kabupaten Pacitan.
Pelabuhan tersebut yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan,
Pacitan.
Dengan adanya pantai ini, diharapkan
pembangunan PPP Tamperan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas usaha penangkapan ikan di Jawa Timur, meningkatkan
pemasaran hasil tangkap dan pengolahan ikan, meningkatkan pendapatan
nelayan, serta melakukan pembinaan kepada nelayan. Pantai Tamperan
berada di wilayah Kota Pacitan, sekitar 0,5 Km dari Pantai Teleng Ria.
Pantai Kali Uluh
Seperti halnya di beberapa pantai
lainnya di Pacitan, Pantai ini memiliki cirri khas ombak yang besar,
sehingga tentu saja Pantai ini menjadi surge para pecinta olahraga
surfing. Pantai Kali Uluh ini berada di wilayah Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, sekitar 35 Km jika ditempuh dari Kota Pacitan.
Akses jalan menuju ke Pantai ini sudah baik, terutama karena melewati
jalur lingkar selatan pacitan, melewati wilayah Karanganyar, Sidomulyo
dan Gawang. Jika ingin menuju kesana, dapat melalui JLS, sampai fly over
gayam belok kiri lewat pasar gayam, lewat fly over. Di pertigaan
setelah gapura masuk desa klesem belok kiri, ikuti jalan itu terus
sampai bertemu pertigaan, kemudian ambil yang kanan maka akan sampai
pantai kaliuluh.
Pantai Wawaran
Pantai Wawaran,
yang merupakan Pantai yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung
adalah Pantai yang produktif dan prestatif dalam hal hasil ikannya.
Pantai ini,selain memiliki panorama alam khas laut selatan yang indah
dengan ombaknya yang besar, juga memiliki prodktifitas tinggi
menghasilkan ikan yang berkualitas tinggi.
Pantai Wawaran ini merupakan sentra
pengembangan penangkapan ikan laut yang telah mendapatkan penghargaan
Presiden RI. Di bawah Koperasi Mina Upadi, usaha perikanan laut
berkembang pesat dan mulai menerapkan modernisasi nelayan, seperti
pemanfaatan GPS.
Pantai Pidakan
Pantai Pidakan
ber lokasi di di Dusun Godek Kulon, Desa Jetak, Kecamatan Tulakan dari
Kota Pacitan kurang lebih 50 KM menuju desa Jetak. Pantai tersebut
terkenal keindahan alam dan terkenal kesejukannya. Tetapi jalan menuju
ke Pantai tersebut kurang memadai.
Jika melewati Jalur Lintas Selatan, akan lebih mudah karena pantai ini berada dipinggir JLS, kurang lebih 2 Km dari JLS.
Pantai Pidakan
bisa dikatakan sebagai pantai yang masih natural, karena memang belum
adanya campur tangan manusia didalamnya, alias belum ada pengelolaan
pantai yang modern, pun demikian dengan pemandangannya pun masih alami.
Hal yang sangat unik dan yang membedakan pantai ini dengan pantai-pantai
lain yang berada di Pacitan adalah rincian dari material Pantainya 70 %
yaitu bebatuan alam dan sisanya merupakan pasir putih, sehingga disana
terdapat banyak batuan -batuan alam yang kesemuanya dalam berbagai
variasi bentuk maupun ukuran.
Pantai Soge
Pantai Soge,
terletak di Desa Sidomulyo, Kec. Ngadirojo , Pacitan. Pantai ini berada
di pinggir jalan raya atau lebih tepatnya Jalur Lintas Selatan, Selain
itu terdapat juga muara yang menambah keunikan pantai ini. Dengan di
bangunnya JLS di Pacitan membuat pantai Soge menjadi tempat baru untuk nongkrong, apalagi di kawasan Pantai Soge ini terdapat jembatan Soge yang bagus.
Pantai Tawang
Tepatnya di Desa Hadiwarno, Kecamatan
Ngadirojo (Lorok), Pacitan sebuah pantai yang nampak masih asri dengan
pemandangan naturalnya yang sejuk akan menggoda mata kita untuk menuju
tempat itu.
Namanya Pantai Tawang,
yang merupakan sebuah pantai yang unik karena jaraknya dangkal, ideal
bagi yang ingin mencoba mandi atau berenang di air laut, hal ini
dikarenakan posisi teluk yang menyerupai kantong sehingga arus lautnya
tidak begitu kuat.
Pantai ini dapat anda tempuh dari pusat
Kota Pacitan sekitar 30 Km atau sekitar 1 jam perjalanan, dan jalannya
pun lumayan agak susah karena berkelok – kelok dan banyak tikungan.
Namun jangan khawatir, setelah sampai dilokasi anda akan dimanjakan oleh
Pesona Pantai ini. Pantai Tawang ketika dilihat sekilas, malah lebih
mirip sebuah telaga, karena kondisinya yang tenang dan tanpa ombak ,
tidak seperti Pantai di Pacitan lainnya. Perahu tradisional warga
sekitar Tawang yang berjejer rapi menambah keindahan suasana Pantai yang
masih alami ini.
Pantai Tawang, selain pemandangannya
yang elok, juga menyimpan potensi dalam hal perikanan. Warga sekitar
menggantungkan hidupnya dari nelayan di Laut pantai Tawang ini.di Pantai
ini ada pasar ikan, TPI (tempat Pengolahan Ikan), dan kabarnya pada
tahun 2011 ini akan dilakukan pengembangan pelabuhan perikanan di Pantai
Tawang yang dilakukan oleh PPP Tawang.
Pantai Taman
Selain Pantai Soge dan Pantai Tawang, obyek wisata Pantai yang berada di kawasan Kecamatan Ngadirojo adalah Pantai Taman. Pantai
Taman yang berada di desa Hadiwarno ini
merupakan obyek wisata unggulan di Kecamatan tersebut. Dengan ciri khas
garis pantai yang panjang, menjadikan pantai ini menjadi sarana wisata
keluarga anda.
Dengan adanya taman wisata Pendidikan
saat ini, seperti wahan Flying Fox, arena konservasi penyu dan juga ada
arena outbond, menjadikan pantai Taman menjadi tempat referensi wisata
pantai anda
Pantai Kunir
Pantai Kunir
berada di Kecamatan Sudimoro, karakteristik utamanya adalah pasir putih
seperti pantai lainnya di Pacitan. Hingga saat ini pantai Kunir belum
dikelola secara maksimal untuk keperluan wisata.
Pantai Teluk bawur
Pantai Teluk Bawur dulunya merupakan
salah satu pantai yang berada di Sudimoro, namun seiring
perkembangannya, pantai ini kini digunakan sebagai tempat keberadaan PLTU Sudimoro.
Pantai Taman Menuju Kawasan Wisata Pendidikan di Pacitan
Selain karena memang kawasan ini untuk rekreasi keluarga, kompleks pantai Taman juga menawarkan wisata pendidikan yang ditujukan untuk akademisi, sekolah maupun berbagai stake holder pendidikan lainnya.
Selain wisata pantai, di Pantai Taman sendiri saat ini tengah dikembangkan flying fox sebagai obyek wisata petualangan, dan yang tak kalah penting dalam konsep wisata pendidikan adalah pengembanga konservasi penyu.
“Sekarang juga ada mahasiswa TEB MALANG yang di Pacitan sambil mengerjakan skripsinya, “ kata Wahyu, koordinator Tim Wisata Kampus TEB Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Di kantor TEB yang dibuat di dekat kawasan konservasi penyu itu, kini juga ada ekowisata mangrove, konservasi penyu dan tentu saja kawasan konservasi penyu yang menjadi andalan dari kawasan wisata pendidikan dan konservasi pantai Taman ini.
Keren, Klayar Masuk 10 Pantai Tercantik di Indonesia
9/02/2015
|
“Inilah waktunya orang berangan-angan bersantai di pantai, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk mengumumkan pantai-pantai terbaik di dunia, berdasarkan opini dari komunitas TripAdvisor,” kata Barbara Messing, chief marketing officer TripAdvisor, dalam keterangan tertulis yang dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (18/2).
“Para wisatawan bisa mendapatkan tawaran hotel terjangkau di TripAdvisor di tujuan wisata pantai yang mendapatkan penghargaan ini, sehingga mereka bisa mewujudkan mimpi berlibur mereka.”
Di Indonesia, pantai Nusa Dua di Bali mendapatkan penghargaan sebagai pantai terbaik di Indonesia. Pantai-pantai pemenang penghargaan Travellers’ Choice ditentukan berdasarkan kuantitas dan kualitas review dan rating dari wisatawan mengenai pantai-pantai di TripAdvisor yang dikumpulkan dalam periode 12 bulan.
“Indonesia dikenal sebagai salah satu tujuan wisata pantai terbaik di dunia. Merupakan kehormatan mengetahui bahwa pantai-pantai kami mendapatkan penghargaan dari komunitas perjalanan TripAdvisor,” kata Esthy Reko Astuty, Direktorat Jenderal Pemasaran Wisata, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Berikut 10 pantai terbaik di Indonesia versi Travellers’ Choice TripAdvisor:
- Pantai Nusa Dua, Nusa Dua
- Pantai Padang Padang, Pecatu
- Pantai Balangan, Kuta
- Pantai Tanjung Aan, Lombok
- Pantai Tanjung Tinggi, Belitung
- Pantai Pasir Putih, Karang Asem
- Pantai Jemeluk, Amed Bali
- Pantai Pink, Komodo
- Tanjung Papuma, Jember
- Pantai Klayar, Pacitan
Pemerintah Prihatin Kemerosotan Sejumlah Potensi Pariwisata Daerah
Pacitanku.com, SURABAYA
– Pemerintah Pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo
Kumolo mengaku prihatin atas kondisi kepariwisataan di sejumlah daerah
di tanah air. Keprihatinan Tjahjo tersebut berdasaran data di sejumlah
tempat wisata yang semakin ditinggal pengunjung karena sudah tidak puas
dengan fasilitas maupun kenyamanannya.
“Salah satu contoh nyata di Danau Toba,
waktu itu, saya bertemu turis Jepang yang mengakui Danau Toba tidak
seindah dulu, padahal dia dua tahun sekali ke tempat itu. Saya yakin di
lokasi wisata lain juga demikian, maka harus ada pembenahan,” katanya
saat memberikan sambutan di Forum Komunikasi Sinergitas Nasional yang
diikuti Ketua DPRD Provinsi dan Ketua Komisi A se-Indonesia di Gedung
DPRD Jawa Timur, Sabtu (7/3/2015).
Mendagri pun berharap semakin banyaknya
penerbangan dari Sabang hingga Merauke sekarang menjadikan destinasi
wisata di Indonesia semakin besar, bukan malah sebaliknya. Salah satu
yang menjadikan pariwisata merosot, menurut Tjahjo adalah kurangnya
inovasi Pemerintah daerah.
Tjahjo pun menyebut bahwa inovasi ini
menjadi masalah di daerah dan kurang merata. Dikatakannya, minimnya
inovasi di daerah terlihat saat penghargaan-penghargaan dari pemerintah
pusat maupun swasta diraih oleh daerah yang hampir sama.
Salah satu yang menjadi contoh, kata
Tjahjo, misalnya Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi yang berulang
kali memperoleh penghargaan, padahal di Jatim memiliki 38 kabupaten dan
kota. Sehingga Mendagri meminta Pemda harus punya inovasi. “Sekecil
apapun, seperti pengadaan air bersih, wisata maupun pelayanan publik,”
tegas pria asal Surakarta, Jawa Tengah ini.
Lebih lanjut, Tjahjo memberikan arahan
bahwa inovasi di daerah akan menggairahkan semua potensi, khususnya
perekonomian di wilayah setempat yang diyakini memiliki nilai khusus dan
berbeda dibandingkan daerah lainnya.
“Saya berharap ada inventarisasi
kerajinan di daerah sebagai penyempurnaan database tingkat nasional yang
sekarang belum terdata lengkap. Selain itu, agar mendapat hati di
masyarakat luas, maka pemerintah daerah harus memanfaatkan potensi
wisata yang dimilikinya, termasuk memperbaiki fasilitas dan layanan
wisata,” pungkasnya.
Eloknya Panorama Pacitan dari Puncak Gunung Lanang
Pacitanku.com, KEBONAGUNG
– Berada di puncak gunung yang satu ini, anda akan benar – benar merasa
berada di atas awan. Pun saat menikmati indahnya Pacitan yang terletak
nun jauh disana. Yup, inilah pemandangan alam Pacitan saat anda nikmati
dari puncak Gunung Lanang.
Nun jauh disana, saat malam hari, anda akan menikmati kelip – kelip lampu yang indah, beraneka warna, beraneka motif. Diantara pemandangan angkasa yang menghitam, kerlip – kerlip lampu di kota Pacitan itu menjadi pemandangan yang unik, elok dan ngangeni.
Pun demikian saat pagi atau sore hari, kala anda menikmati dari puncak Gunung Lanang, yang ada anda akan melihat cekungan laut, disertai titik – titik bangunan di tengah kota, indah dan memesona.
Nun jauh disana, saat malam hari, anda akan menikmati kelip – kelip lampu yang indah, beraneka warna, beraneka motif. Diantara pemandangan angkasa yang menghitam, kerlip – kerlip lampu di kota Pacitan itu menjadi pemandangan yang unik, elok dan ngangeni.
Pun demikian saat pagi atau sore hari, kala anda menikmati dari puncak Gunung Lanang, yang ada anda akan melihat cekungan laut, disertai titik – titik bangunan di tengah kota, indah dan memesona.
Sebagaimana diketahui, di gunung ini,
ada dua puncak di gunung ini, namun hanya satu puncak yang bisa
dijangkau, karena puncak yang lain hanya bongkahn batu sangat besat yang
licin. Hampir tidak ada pohon atau tumbuhan besar di atas, hanya
hamparan rumput dan batu-batuan berbagai ukuran, sesuatu yang memberikan
sensasi berbeda dan menambah keunikan dari gunung ini.
Untuk masuk dan menikmati indahnya gunung ini, seperti halnya
Untuk masuk dan menikmati indahnya gunung ini, seperti halnya
Wisata Akhir Pekan, Coba Kunjungi Pesona Ngiroboyo Donorojo
06/02/2015 |
Pacitanku.com, DONOROJO—Akhir
pekan tiba lagi, dan saatnya menyegarkan pikiran dengan mengunjungi
salah satu diantara sekian banyak obyek wisata di Pacitan. kira – kira
mana yang tepat untuk dijadikan referensi wisata? Mungkin salah satu
yang recommended kali ini adalah komplek sungai Maron-Ngiroboyo, di
Dusun Sambi, Desa Sendang, Donorojo.
Selain pesona pantai selatan yang elok,
nuansa petualangan menyusuri sungai Maron juga layak anda coba. Selain
berwisata petualangan menaiki perahu, sensasi river turbing bisa juga
anda rasakan disini.
“Saat ini dari Pesona Ngiroboyo
tersedia enam perahu, dengan harga Rp 100 Ribu untuk tiket PP dengan
kapasitas lima orang,” kata Wildan Nur Swi Harmoko, salah satu pengelola
Pesona Ngiroboyo, saat dikonfirmasi Portal Pacitanku, baru – baru ini.
Saat ini, pesona Ngiroboyo pun terus
memoles diri agar lebih banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk
wisatawan. “Mulai tambah perahu, kemudian pembuatan mushola, warung
makan dan ada penambahan fasilitas MCK, selain itu juga sudah disediakan
gubuk – gubuk untuk berteduh untuk menikmati pemandangan dengan meminum
es degan,” jelasnya.
Guna menambah berbagai wisata alam di
kawasan Pesona Ngiroboyo, dari pengelola juga akan terus mengeksplorasi
berbagai obyek wisata alam lainnya. “Ini saya sama teman – teman juga
mau eksplorasi potesi wisata di sekitar Ngiroboyo, salah satunya Goa
Mulia, namun saat ini aksesnya masah agak sulit,” pungkas Wildan.
Mengenal Sungai Baksooka Pacitan yang Jadi Rujukan Para Ahli Sejarah
Pacitanku.com, PACITAN—Saat
mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejarah diterangkan
oleh guru, seringkali guru menyebut ada salah satu kebudayaan
Pacitanian, yang merupakan kebudayaan masyarakat zaman pra sejarah di
Pacitan. dan memang benar, berdasarkan penuturan para ahli sejarah,
Pacitan adalah Ibu Kota Prasejarah Dunia
Sekitar 261 lokasi situs prasejarah,
terdapat di Pacitan, baik dalam tahapan eksploitasi maupun yang telah
disurvei tim arkeologi. Situs tersebut berada di jajaran Gunung Sewu,
yang tersebar mulai di Kecamatan Punung, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung
hingga Kecamatan Tulakan.
Gunung Sewu secara geologis dan
geografis terpisah dari wilayah Pulau Jawa lainnya. Iklimnya kering.
Relief bukit kapur, gua dan gua payung banyak terdapat di daerah ini.
Cukup ideal sebagai tempat tinggal bagi manusia purba.
Pun ada banyak jenis bebatuan sileks
lokal bermutu sebagai bahan baku pembuatan peralatan dan senjata. Salah
satu yang cukup dikenal adalah Sungai Baksooka. Sungai Baksoka terletak
di Desa Mendolo Lor, Kecamatan Punung.
Berdasarkan informasi dari Dinas
Pertambangan dan ESDM Pacitan, geosite Sungai Baksooka dari sisi
geologi adalah salah satu sungai permukaan di kawasan karst gunung sewu
yang menampakkan morfologi undak.
Di sungai itu, ada endapan lempung
hitam formasi Kali Pucung yang terbentuk sekitar 1,8 juta tahun yang
lalu. Pada tahun 1955 di sungai Baksooka ini, Van Heekeren menemukan
banyak artefak batu dari zaman paleolitikum yang kemudian dikenal dengan
budaya Pacitanian. Sungai Baksooka merupakan “bengkel” kapak genggam
paleolitik.
Sebagai salah satu situs geologi
(geosite) geopark gunung sewu, di sepanjang sungai Baksooka terdapat
lintasan geologi yang menawarkan aspek geologi dan arkeologi. Pada
segmen bagian utara, pengunjung dapat mencermati singkapan-singkapan
batuan oligo-miosen dan miosen tengah yang berfungsi sebagai alas batu
gamping. Pada segmen sungai bagian selatan menyimpan batu gamping yang
kaya fosil koral, foraminifera, dan moluska.
Salah satu yang sering ditemukan di
Sungai Baksooka adalah kapak genggam. Jenis kapak inilah yang menjadikan
Pacitan terkenal dalam dunia prasejarah dengan sebutan: Pacitanian.
Terbuat dari jenis batu Kalsedon dengan, ciri-cirinya, ada dua pangkasan
pada kedua sisinya.
Kapak perimbas juga ditemukan di Kali
Baksooka, Sungai Banjar, Sungai Karasan, Sungai Jatigunung, dan Kedung
Gamping. Kapak perimbas berbahan dasar sama dengan kapak genggam, yaitu
batu kalsedon. Peralatan ini punya ciri-ciri tajam hanya pada satu sisi
dan agaknya digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Saat ini, batuan kalsedon yang menjadi alat kapak pada masa lampau digunakan oleh masyarakat setempat untuk membuat kerajinan batu mulia. Bahkan, batu mulia berbahan kalsedon menjadi batu mulia paling diminati di Pacitan.
Usai Diperbaiki, Ini Fasilitas Baru Pemandian Air Hangat Tirta Husada Arjosari
25/12/2014
|
Pacitanku.com, ARJOSARI - Pemandian
Air Hangat Tirta Husada Arjosari kini terus berbenah, seiring semakin
populernya kawasan wisata alam yang terletak di lereng Gunung Kelir ini.
Setelah sempat dilakukan beberapa
perbaikan fasilitas, pemandian air hangat tirta husada yang terletak di
Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, ini kini mulai berwajah baru.
“Ada tambahan obyek wisata disini,
yaitu kolam renang anak, yang dulu dipakai untuk villa, kini diganti
menjadi kolam renang anak, “ papar Didik Utoyo, salah satu pengelola
Pemandian Tirta Husada, kepada Portal Pacitanku, Kamis (25/12/2014).
Diketahui, keunggulan Banyu Anget Tirto
Husodo, selain panorama alam yang menawan dan mudah dijangkau dengan
transportasi darat, air hangatnya berkhasiat untuk kesehatan.
zat yang terkandung di air pemandian ini mengandung zat kapur dan belerang dengan intensitas rendah.
“Fasilitas lain, adalah area bebas
merokok yang paling atas, dan juga sumber mata air dibangun sedemikian
rupa agar menarik, selain itu MCK di kawasan ini dibangun baru, yakni
delapan pintu,” pungkasnya.
Selain membenahi fasilitas, pihak
pengelola obyek wisata alam satu ini juga terus mengembangkan promosi
wisata melalui website, yang bisa dikunjungi di www.banyuanget.com .
Saat Sungai Maron Pacitan Jadi Primadona Artis Ibukota
03/11/2014 |
Pacitanku.com, PACITAN—Bagi
yang belum pernah berkunjung ke Sungai Maron, disarankan untuk
menikmati keindahan panorama sungai tersebut. Mengapa? Karena sungai ini
bisa menjadi alternatif wisata anda yang cukup murah dan menyenangkan.
Anda bisa menyaksikan sungai bening dikelilingi hutan nan hijau, sembari
menikmati sensasi menaiki perahu dengan tarif 50ribu hingga 150 ribu.
Sungai Maron adalah sungai yang
terletak di Dersono, Pringkuku dan berujung di Pantai Ngiroboyo,
Donorojo ini memang menawarkan sensasi berbeda dari kebanyakan obyek
wisata di Pacitan lainnya. Bahkan, salah satu artis ibukota, Jennifer
Arnelita pun begitu menyukai sungai Maron ini.
Melalui akun instagramnya,
jenniferarnelita, perempuan yang memandu acara hello paradise Trans 7
ini menyampaikan kekagumannya keindahan obyek wisata sungai Maron dan
Pantai Ngiroboyo.
“Haloo siapa yang kangen saya? (Gak
ada! Ok. Fain. Bhay). Kalau jalan” ke Pacitan pastikan ke desa
Marun/Maron, dari sana minta warga untuk di antarkan ke pantai Ngiroboyo
lewat sungai, kenapa harus lewat sungai yang panjang nya sekitar 3
kilo, karena saat menyusuri sungai rasanya itu Magical banget! Kita di
manjain dengan pemandangan yang…. Harus cobain sendiri baru bisa
mengerti perasaan gw ☺️ (Sebenernya bisa langsung pake mobil/motor untuk
sampai ke pantai itu),” katanya.
“Memang belum pergi ke semua pantai yang ada di pacitan , tapi gw sudah ke pincut dengan pantai Ngiroboyo.
Asyik, Pacitan Kini Memiliki Wisata Taman Laut di Tawang
Pacitanku.com, PACITAN—Banyaknya
wilayah pesisir di Pacitan menjadi keunggulan tersendiri bagi daerah
yang terletak di ujung Jawa Timur ini, terutama dalam pengembangan
wisata bahari dan pesisir. Selain wisata pantai yang selama ini menjadi
ciri khas pesisir Pacitan, kedepan akan dikembangkan sebuah wisata taman
laut, yang diharapkan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi yang
dihasilkan dari sekotr wisata.
Konsep pengembagan wisata Taman Laut
yang dikembangkan berkat kerjasama antara Posdaya Pacitan dan Pemda
Pacitan ini akan mengacu pada konsep pembuatan terumbu karang buatan
dengan struktur yang ditenggelamkan, salah satu modelnya adalah seperti
rumah Eskimo. Pemilihan tempat wisata taman laut adalah di Pantai Tawang
di Desa Sidomulyo, Ngadirojo. Pantai ini dianggap cocok karena ombaknya
yang cukup tenang.
“Konsep taman lautnya kita menggunakan
sistem biorock. Sebelumnya pada tahun 2013 lalu, kami belajar di Bali
dalam pengembangan wisata taman laut berbasis masyarakat,” kata Dian
Budi Anggraeni, salah satu relawan pembentukan taman lau Tawang, kepada
Portal Pacitanku baru – baru ini.
Pengembangan wisata taman laut berbasis
masyarakat ini, kata Dian, dalam hal pembuatan struktur karang lautnya
dari masyarakat dan para wisatawan yang ingin mengabadikan namanya di
taman bawah laut itu. “Pengelolaannya juga oleh kelompok masyarakat
pengawas yang ikut menjaga dan melestarikan ekosistem laut trsebut,”
tandas perempuan alumni SMAN 271 Pacitan ini.
Lebih lanjut, Dian mengungkapkan bahwa
rincian pembuatan taman laut buatan ini adalah dari besi yang memiliki
diamtere 12, yang kemudian dibentuk sesuai keinginan. “Misalnya kalau
kemarin bola dunia, rumah eskimo dan terowongan, kedalaman zona untuk
taman laut ini 3 meter yang bisa, jadi ukuran struktur tinggi 1-1.5
meter, struktur ini kemudian ditenggelamka, terumbu karang yang baik
diikatkan ke besi struktur tersebut beberapa potong kemudian struktur
tersebut dialiri arus listrik DC dengan menggunakan teknologi tenaga
surya. “paparnya.
Selain itu, pemilihan tempat di Pantai
Tawang bukan asal pilih, melainkan karena berdasarkan pertimbangan
struktur laut dan ombak yag tenang. “Karena pantai dipacitan relatif
dengan ombak yang besar, untuk itu kami dibantu tim dari bali dan
amerika menentukan lokasinya yang memang ada dan bisa untuk terumbu
karang, akhirnya di pantai tawang, dimana pantai tawang ini merupakan
salah satu tempat penangkapan ikan,” ujar ibu satu anak ini.
Menurut Dian, proses pengembangan ini
juga dihitung berdasarkan waktu pembuatan, sehingga dalam kurun waktu
beberapa tahun, taman laut akan terlihat sangat bagus.” Karena butuh
waktu beberapa tahun bisa betul – betul terlihat bagus, karena akan
banyak manfaatnya untuk pariwisata dan untuk menjaga ekosistem laut,
seperti tempat pengembangan habitat ikan,” tandas Dian.
“Tinggal kedepan penataan wilayah
sekitar, warung disana, sehingga bisa betul – betul menjadi kawasan
wisata, dan renacananya, selasa (28/10/2014) depan Bupati akan meninjau
ini,” pungkasnya.
Artis Cantik ini Sukses “Uji Nyali” Naik Flying Fox Sejauh 460 Meter di Pantai Taman
Pacitanku.com, PACITAN—Wahana
baru pantai Taman, yakni Flyng Fox dengan panjang sekitar 460 meter
ternyata mampu menarik artis ibukota untuk menikmati sensasi terbang
diatas laut selatan. Seperti yang dilakukan artis cantik ini, Jennifer
Arnelita. Jennifer yang merupakan host dari acara Hello Paradise Trans 7
berkesempatan merasakan sensasi berada di atas laut selatan.
Melalui akun instagramnya,
@jenniferarnelita, perempuan yang juga sering menjadi host di sejumlah
stasiun televisi nasional ini mengunggah foto saat berada di atas wahana
yang dibuat tim KKN Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
“Siang kemaren (Senin, 6 Okotober-red)
nyobain flying fox di daerah soge pacitan yg panjang nya sekitar 460m.
Naik dulu ke atas bukit yg cukup menambah semangat.
Sungai Maron Pringkuku, Potensi Alam dan Denyut Nadi Masyarakat Pacitan
04/09/2014 |
Pacitanku.com, PRINGKUKU—Selain
Sungai Grindulu yang merupakan sungai terpanjang di Pacitan, kabupaten
pesisir selatan Jawa Timur ini juga memiliki potensi alam berupa sungai
yang tak kalah menariknya. Namanya sungai Maron. Sungai ini adalah
sungai yang masih alami yag terletak di Desa Dersono, Kecamatan
Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Sungai Maron mengalir bermuara menuju
Pantai Ngiroboyo yang sudah masuk di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo.
Yang cukup unik dari sungai ini adalah
panorama dan kebeningan air sungainya yang memanjakan mata. Pemandangan
di sepanjang sungai berdiri pohon kelapa dan pohon jambu yang hijau dan
asri dengan air sungai berwarna kehijauan yang menyegarkan. Keberadaan
sungai ini juga menjadi denyut nadi masyarakat sekitar.
Di salah satu lokasi aliran Sungai
Maron ini terdapat ceruk sungai yang oleh warga Dersono dikeramatkan
dengan nama Kali Sirah. Selain itu, Sungai Maron ini memang memiliki
daya pikat yang cukup tinggi, selain airnya jernih, juga ratusan ikan
air tawar siap dimanfaatkan warga setempat. Sungai Maron sangat berarti
bagi masyarakat Desa Dersono di Pringkuku dan Desa Sendang di Donorojo,
karena berfungsi sebagai sumber air bagi kehidupan.
Ada dua cara untuk menuju kawasan
sungai ini, yaitu melewati kawasan Desa Sendang, Donorojo dan menyusuri
sungai dengan perahu dari Desa Maron, Pringkuku.
Sebagai bagian dari promosi wisata di
Pantai Ngiroboyo, pemerintah setempat pun menggunakan sungai Maron
sebagai media untuk promosi, yakni pelaksanaan Festival Dayung
Ngiroboyo. Hingga saat ini, festival dayung yang digelar di sungai Maron
tersebut sudah digelar tiga kali.
Indahnya Alam Pacitan Dilihat dari Puncak Gunung Limo
24/06/2014
Pacitanku.com, KEBONAGUNG
– Salah satu obyek wisata minat khusus yang memiliki keunikan
tersendiri di Pacitan adalah pesona puncak Gunung Limo. Di salah satu
gunung legendaris di Pacitan ini, beberapa tantangan menjadi hal yang
menarik bagi para pendaki gunung yang ingin menikmati alam gunung limo
dan keindahan Pacitan dari puncak gunung yang memiliki ketinggian 800
mdpl ini.
Gunung yang terletak di Desa Mantren,
Kecamatan Kebonagung ini memang menjadi salah satu tempat yang menarik
untuk dikunjungi, terutama para pecinta alam. Sebab, selain tantangan
untuk naik ke kawasan ini yang lumayan dahsyat, kawasan ini juga
menyuguhkan keunikan tersendiri, diantaranya adalah gerbang watu pecah,
watu ungak dan pertapaan gunung limo. Selain itu, puncak gunung limo
adalah tempat paling elok selain tiga tempat tersebut, sebab disini kita
dapat meyaksikan bentang alam Kabupaten Pacitan, terutama di sisi timur
dan selatan.
Selain keindahan kawasan alamnya, gunung limo sering juga digunakan setiap tahun menyelenggarakan upacara adat Tetaken, bahkan Tetaken ini sendiri menjadi salah satu obyek wisata budaya di Pacitan.
Bupati Pacitan, Indartato juga pernah
mengunjungi kawasan ini untuk menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap
obyek wisata Pacitan. Dilansir dari Doc Info Pacitan, bersama tim dari
Pemkab dan warga, Senin (23/6/2014) kemarin, pria yang berhasil
menorehkan banyak prestasi untuk Pacitan ini mengunjungi gunung limo dan
melihat pemandangan indah di gunung ini. Bupati bahkan sempat berfoto
narsis di beberapa tempat di gunung limo. Berikut ulasan beberapa tempat
di gunung limo yang memiliki keindahan tersendiri.
Gerbang Watu Pecah
Gerbang Watu Pecah adalah salah satu
tempat di gunung limo yang merupakan salah satu jalan untuk menuju
kawasan puncak gunung limo. Area ini diberi nama watu pecah karena
memang berupa watu yang terbelah. Lorong ini memiliki panjang sekitar 10
meter, sempit diluar tetapi didalamnya agak longgar.
Jika memasuki area yang oleh beberapa
orang disebut juga dengan watu belah ini, merupakan lorong sempit yang
hanya pas untuk tubuh dengan posisi miring. Jika diamati secara sekilas,
seakan sangat sulit untuk bisa dimasuki, tetapi setelah mencoba
ternyata memang bisa dimasuki. Diketahui, menurut kepercayaan warga
setempat, siapa saja tidak perduli bertubuh kurus atau gemuk, bisa lewat
lorong ini asal punya keyakinan yang kuat.
Watu Ungak
Tempat ini dinamakan watu ungak karena lokasinya sangat strategis untuk “ngungak”
(melihat)
memantau) kawasan Pacitan sisi barat
dan juga pelataran gunung limo. Area ini berada diatas tebing ratusan
meter dalamnya sehingga benar-benar butuh nyali untuk bisa berdiri di
pinggirnya, melihat ke bawah. Bagi yang kurang begitu berani dan untuk
alasan keamanan, “ngungak” bisa dilakukan dengan berbaring di atas batu.
Selain dua tempat tersebut, area
pertapaan gunung limo bisa juga dijadikan tempat untuk melepas lelah
dengan beristirahat di tempat tersebut. Untuk akses sendiri kendaraan
roda empat dan dua bisa masuk ke area parkir kawasan gunung limo.
Selamat berpetualang di gunung limo.