WISATA




Ini Dia 17 Pantai Elok di Sepanjang Perairan Pacitan

Pacitanku.com, PACITAN—Kabupaten Pacitan memang terkenal memiliki keindahan obyek wisata. Tempat kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memiliki keunggulan dari hamparan laut yang berada di kawasan Samudera Indonesia. Ada 17 pantai di Pacitan yang memiliki keunikan tersendiri di setiap obyek wisata pantai tersebut. Berikut keunikan dan keelokan pantai – pantai yang berada di Pacitan.
Pantai Banyu Tibo
Pantai Banyutibo. (Dok.Pacitanku)
Pantai Banyutibo. (Dok.Pacitanku)
Salah satu pantai di Pacitan yang layak menjadi referensi wisata anda adalah Pantai Banyu Tibo Pacitan. Yang unik, pantai yang terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo ini adalah Air Terjun yang berada di pinggir pantai dimana kucucan airnya langsung terjun ke pantai Selatan.
Nama Banyu Tibo adalah nama yang diberikan oleh masyarakat sekitar dimana air terjun tersebut berada.  Arti Banyu Tibo menurut bahasa jawa adalah air yang jatuh.  Yang membuat Banyu Tibo menjadi sangat menarik, yaitu air terjun ini terletak tepat berada di tepi bibir pantai.
Pantai Buyutan
Pacitan juga mempunyai pesona Pantai Pasir putih lainnya yang tak kalah eloknya dengan
Pantai Buyutan
Pantai Buyutan
Pantai Srau, Watukarung, maupun Klayar. Pantai Buyutan adalah nama Pantai itu. Yang menarik dari Pantai ini adalah pasir putihnya yang indah dan bersih serta birunya warna laut yang berpadu dengan semilirnya angin khas pantai. Pantai Buyutan adalah salah satu pantai di kota 1001 goa yang terletak di kecamatan Donorojo, Pacitan. Letak wilayahnya dekat dengan Pantai Klayar yang juga berada di daerah yang sama.
Pantai Karang Bolong
Pantai Karang Bolong
Pantai Karang Bolong
Pantai Karang Bolong masih berada di Kelurahan Sendang, Donorojo Pacitan, atau jika menuju ke Pantai Klayar, letak pantai Karang Bolong yang ada di sebelah barat. Jalan masuknya tepat di depan pos retribusi pantai Klayar. Namun hingga saat ini, aksesnya masih alami dan cukup sulit apalagi dalam kondisi jalan basah. Sepertinya jalan yang masih dari tanah ini terbentuk karena kebiasaan kendaraan melewati jalur ini.
Panorama khas Pantai Karang Bolong adalah kita bisa menikmati keindahan pantai selatan dengan tebing-tebing hijau yang gagah dengan tebing yang menjorok kelaut yang berada di tepi Barat pantai ini. Tak jauh beda dengan pantai Uluwatu yang ada di Bali.
Pantai Klayar
Obyek wisata pantai yang satu ini menjadi obyek wisata unggulan dan sekaligus Ikon dari Kabupaten Pacitan. Namanya Pantai Klayar. Pantai Klayar berada di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pantai Klayar ini berada sekitar 35 sampai 40 km ke arah barat Kota Pacitan, dan dapat di capai sekitar 90 menit dari kota Pacitan. Dan menurut sejarah yang ada, konon nama Klayar berasal dari guyonan lokal Klayar-kluyur alias jalan-jalan.
Pantai Klayar
Pantai Klayar (Dok Pacitanku)
Pantai Klayar adalah pantai dengan karakteristik berupa hamparan pasir putih, air laut yang berwarna biru atau bisa juga disebut Hijau Tosca, batu karang yang mempesona, dan air mancur alami. Semua itu menjadikannya pantai dengan pesona alam indah di Pacitan, Jawa Timur. Yang menjadi ciri khas dan membuat Pantai ini indah adalah bentuk batuan karang Tanah Lot yang indah dengan bebatuannya, juga di pinggiran Pantai Klayar banyak gundukan yang memiliki ciri khas dari pantai lain yang berada di pacitan.
Pantai Sruni
Pantai Sruni ini adalah pantai pasir putih yang berada di Desa Jlubang, Pringkuku Pacitan. Diantara semua obyek wisata pantai di Pacitan, pantai ini memang belum dikelola secara baik, walaupun panorama pasir putihnya bagus. Di Desa Jlubang ini juga terdapat obyek wisata lain yakni Luweng Jaran.
Namun akses menuju jalan Pantai Sruni ini masih belum baik sehingga jarang yang berkunjung ke pantai ini.
Pantai Srau
Pantai Srau (Dok Pacitanku)
Pantai Srau (Dok Pacitanku)
Selain Pantai Klayar, obyek wisata di Pacitan dengan corak yang serupa adalah pantai Srau. Corak yang sama antara kedua pantai ini adalah dari ciri khas pasir putih yang sangat mencolok, juga banyaknya karang yang terlihat sangat indah di kedua pantai ini. Pantai Srau ini terletak di Desa Candi Kecamatan Pringkuku.
Jaraknya sekitar 25 Km ke arah Barat dari pusat kota Pacitan. Jalan menuju pantai Srau cukup berkelok-kelok dan hanya melewati ruas jalan yang kecil dan desa desa yang kebanyak masih berumah gebyok (dari kayu) meskipun sudah ada beberapa rumah yang terbuat dari tembok.
Yang membedakan Klayar dengan Pantai Srau adalah wilayahnya, Klayar memiliki area yang sempit, sedangkan Pantai Srai memiliki area yang sangat luas, dan bahkan tak terbatas. Sehingga dengan area yang sedemikian luas, banyak digunakan untuk area parker mobil dengan tanpa khawatir tidak kebagian tempat. Area parker ini masih dilengkapi dengan pemandangan alami berupa kebun kelapa yang memberikan kenyamanan tersendiri bagi para pengunjung.
Pantai Watukarung
Surfing di Pantai Watukarung
Surfing di Pantai Watukarung
Ciri utama dari pantai ini bersih di tengah sempit belahan batu, dan bertemu dengan puluhan perahu nelayan, sementara juga lebih lebar dari Pantai Srau terletak tidak jauh dari pantai ini dan ada juga beberapa pulau kecil di teluk. Watu Karung adalah pantai yang memiliki pasir putih hamper mirip dengan Pantai Srau.
Pantai Teleng Ria
Ratusan Wisatawan di Pantai Teleng Ria Pacitan foto by DWITajuk
Ratusan Wisatawan di Pantai Teleng Ria Pacitan (Dok Pacitanku)
Pantai yang berjarak 3,5 km dari pusat kota ini memiliki dasar dari pasir dan ombak dengan tipe beach break. Di sini terdapat sebuah life guard tower tempat penjaga pantai mengawasi dan memastikan keselamatan para pengunjung.
Pantai Teleng Ria merupakan lautan yang menjorok ke darat atau biasa disebut teluk. Pantai ini juga dalam jajaran Pantai Selatan dengan luas pasir putih sepanjang sekitar 3 km. Pantainya diapit oleh dua dataran tinggi yang merupakan bagian dari pegunungan kapur Selatan yang membujur dari Gunung Kidul ke Trenggalek, menghadap Samudera Indonesia.
Tamperan Gung
Pantai di sekitar Kota Pacitan lainnya selain Teleng Ria adalah Pantai Tamperan. Pantai ini lebih banyak digunakan untuk pelabuhan Ikan.
Tamperan (Dok Pacitanku)
Tamperan (Dok Pacitanku)
Karena untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan di laut perlu ditunjang dengan tersedianya prasarana perikanan, terutama Pelabuhan Perikanan. Pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur membangun salah satu prasarana perikanan (Pelabuhan Perikanan) di kawasan Kabupaten Pacitan. Pelabuhan tersebut yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Pacitan.
Dengan adanya pantai ini, diharapkan pembangunan PPP Tamperan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas usaha penangkapan ikan di Jawa Timur, meningkatkan pemasaran hasil tangkap dan pengolahan ikan, meningkatkan pendapatan nelayan, serta melakukan pembinaan kepada nelayan. Pantai Tamperan berada di wilayah Kota Pacitan, sekitar 0,5 Km dari Pantai Teleng Ria.
Pantai Kali Uluh
Pantai Kali Uluh (Foto : Doc.Info Pacitan)
Pantai Kali Uluh (Foto : Doc.Info Pacitan)
Seperti halnya di beberapa pantai lainnya di Pacitan, Pantai ini memiliki cirri khas ombak yang besar, sehingga tentu saja Pantai ini menjadi surge para pecinta olahraga surfing. Pantai Kali Uluh ini berada di wilayah Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, sekitar 35 Km jika ditempuh dari Kota Pacitan.
Akses jalan menuju ke Pantai ini sudah baik, terutama karena melewati jalur lingkar selatan pacitan, melewati wilayah Karanganyar, Sidomulyo dan Gawang. Jika ingin menuju kesana, dapat melalui JLS, sampai fly over gayam belok kiri lewat pasar gayam, lewat fly over. Di pertigaan setelah gapura masuk desa klesem belok kiri, ikuti jalan itu terus sampai bertemu pertigaan, kemudian ambil yang kanan maka akan sampai pantai kaliuluh.
Pantai Wawaran
Pantai Wawaran Kebonagung (Dok Pacitanku)
Pantai Wawaran Kebonagung (Dok Pacitanku)
Pantai Wawaran, yang merupakan Pantai yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung adalah Pantai yang produktif dan prestatif dalam hal hasil ikannya. Pantai ini,selain memiliki panorama alam khas laut selatan yang indah dengan ombaknya yang besar, juga memiliki prodktifitas tinggi menghasilkan ikan yang berkualitas tinggi.
Pantai Wawaran ini merupakan sentra pengembangan penangkapan ikan laut yang telah mendapatkan penghargaan Presiden RI. Di bawah Koperasi Mina Upadi, usaha perikanan laut berkembang pesat dan mulai menerapkan modernisasi nelayan, seperti pemanfaatan GPS.
Pantai Pidakan
Pantai Pidakan
Pantai Pidakan
Pantai Pidakan ber lokasi di di Dusun Godek Kulon, Desa Jetak, Kecamatan Tulakan dari Kota Pacitan kurang lebih 50 KM menuju desa Jetak. Pantai tersebut terkenal keindahan alam dan terkenal kesejukannya. Tetapi jalan menuju ke Pantai tersebut kurang memadai.
Jika melewati Jalur Lintas Selatan, akan lebih mudah karena pantai ini berada dipinggir JLS, kurang lebih 2 Km dari JLS.
Pantai Pidakan bisa dikatakan sebagai pantai yang masih natural, karena memang belum adanya campur tangan manusia didalamnya, alias belum ada pengelolaan pantai yang modern, pun demikian dengan pemandangannya pun masih alami. Hal yang sangat unik dan yang membedakan pantai ini dengan pantai-pantai lain yang berada di Pacitan adalah rincian dari material Pantainya 70 % yaitu bebatuan alam dan sisanya merupakan pasir putih, sehingga disana terdapat banyak batuan -batuan alam yang kesemuanya dalam berbagai variasi bentuk maupun ukuran.
Pantai Soge
Pantai Soge (Dok Pacitanku)
Pantai Soge (Dok Pacitanku)
Pantai Soge, terletak di Desa Sidomulyo, Kec. Ngadirojo , Pacitan. Pantai ini berada di pinggir jalan raya atau lebih tepatnya Jalur Lintas Selatan, Selain itu terdapat juga muara yang menambah keunikan pantai ini. Dengan di bangunnya JLS di Pacitan membuat pantai Soge menjadi tempat baru untuk nongkrong, apalagi di kawasan Pantai Soge ini terdapat jembatan Soge yang bagus.
Pantai Tawang
Laut Anakan Pantai Tawang (Foto : Panoramio)
Laut Anakan Pantai Tawang (Foto : Panoramio)
Tepatnya di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo (Lorok), Pacitan sebuah pantai yang nampak masih asri dengan pemandangan naturalnya yang sejuk akan menggoda mata kita untuk menuju tempat itu.
Namanya Pantai Tawang, yang merupakan sebuah pantai yang unik karena jaraknya dangkal, ideal bagi yang ingin mencoba mandi atau berenang di air laut, hal ini dikarenakan posisi teluk yang menyerupai kantong sehingga arus lautnya tidak begitu kuat.
Pantai ini dapat anda tempuh dari pusat Kota Pacitan sekitar 30 Km atau sekitar 1 jam perjalanan, dan jalannya pun lumayan agak susah karena berkelok – kelok dan banyak tikungan. Namun jangan khawatir, setelah sampai dilokasi anda akan dimanjakan oleh Pesona Pantai ini. Pantai Tawang ketika dilihat sekilas, malah lebih mirip sebuah telaga, karena kondisinya yang tenang dan tanpa ombak , tidak seperti Pantai di Pacitan lainnya. Perahu tradisional warga sekitar Tawang yang berjejer rapi menambah keindahan suasana Pantai yang masih alami ini.
Pantai Tawang, selain pemandangannya yang elok, juga menyimpan potensi dalam hal perikanan. Warga sekitar menggantungkan hidupnya dari nelayan di Laut pantai Tawang ini.di Pantai ini ada pasar ikan, TPI (tempat Pengolahan Ikan), dan kabarnya pada tahun 2011 ini akan dilakukan pengembangan pelabuhan perikanan di Pantai Tawang yang dilakukan oleh PPP Tawang.
Pantai Taman
Selain Pantai Soge dan Pantai Tawang, obyek wisata Pantai yang berada di kawasan Kecamatan Ngadirojo adalah Pantai Taman. Pantai
Pantai Taman
Pantai Taman
Taman yang berada di desa Hadiwarno ini merupakan obyek wisata unggulan di Kecamatan tersebut. Dengan ciri khas garis pantai yang panjang, menjadikan pantai ini menjadi sarana wisata keluarga anda.
Dengan adanya taman wisata Pendidikan saat ini, seperti wahan Flying Fox, arena konservasi penyu dan juga ada arena outbond, menjadikan pantai Taman menjadi tempat referensi wisata pantai anda
Pantai Kunir
Pantai Kunir Pacitan (Foto : Doc.Info Pacitan)
Pantai Kunir Pacitan (Foto : Doc.Info Pacitan)
Pantai Kunir berada di Kecamatan Sudimoro, karakteristik utamanya adalah pasir putih seperti pantai lainnya di Pacitan. Hingga saat ini pantai Kunir belum dikelola secara maksimal untuk keperluan wisata.
Pantai Teluk bawur
Pantai Teluk Bawur dulunya merupakan salah satu pantai yang berada di Sudimoro, namun seiring perkembangannya, pantai ini kini digunakan sebagai tempat keberadaan PLTU Sudimoro.

 

 

Pantai Taman Menuju Kawasan Wisata Pendidikan di Pacitan

Outbond penyu di Pantai Taman. (Foto : UMM/Pacitanku)
Outbond penyu di Pantai Taman. (Foto : UMM/Pacitanku)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Tak salah rasanya jka menyebut kawasan wisata Pantai Taman, di Desa Hadiwarno, Ngadirojo menjadi salah satu obyek wisata yang menyajikan nuansa edukatif atau pendidikan di Pacitan. (Baca : Mahasiswa UMM Ini Ajak Anak-anak Mencintai Penyu Pantai Taman Sejak Dini)
Selain karena memang kawasan ini untuk rekreasi keluarga, kompleks pantai Taman juga menawarkan wisata pendidikan yang ditujukan untuk akademisi, sekolah maupun berbagai stake holder pendidikan lainnya.
Selain wisata pantai, di Pantai Taman sendiri saat ini tengah dikembangkan flying fox sebagai obyek wisata petualangan, dan yang tak kalah penting dalam konsep wisata pendidikan adalah pengembanga konservasi penyu.
“Sekarang juga ada mahasiswa TEB MALANG yang di Pacitan sambil mengerjakan skripsinya, “ kata Wahyu, koordinator Tim Wisata Kampus TEB Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Di kantor TEB yang dibuat di dekat kawasan konservasi penyu itu, kini juga ada ekowisata mangrove, konservasi penyu dan tentu saja kawasan konservasi penyu yang menjadi andalan dari kawasan wisata pendidikan dan konservasi pantai Taman ini.

 

 

Keren, Klayar Masuk 10 Pantai Tercantik di Indonesia

9/02/2015
Tanah Lot Pantai Klayar yang menjadi ciri khas
Keindahan tanah Lot Pantai Klayar yang menjadi ciri khas

Pacitanku.com, PACITAN – TripAdvisor, situs perjalanan terbesar di dunia, Rabu kemarin mengumumkan para pemenang Travelers’ Choice 2015 untuk kategori pantai. Di tahun ketiganya, penghargaan ini diberikan kepada pantai-pantai terbaik di dunia, termasuk pantai di Asia, Afrika, Karibia, Eropa, Amerika Selatan, South Pasifik, Inggris dan Amerika.
“Inilah waktunya orang berangan-angan bersantai di pantai, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk mengumumkan pantai-pantai terbaik di dunia, berdasarkan opini dari komunitas TripAdvisor,” kata Barbara Messing, chief marketing officer TripAdvisor, dalam keterangan tertulis yang dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (18/2).
“Para wisatawan bisa mendapatkan tawaran hotel terjangkau di TripAdvisor di tujuan wisata pantai yang mendapatkan penghargaan ini, sehingga mereka bisa mewujudkan mimpi berlibur mereka.”
 Di Indonesia, pantai Nusa Dua di Bali mendapatkan penghargaan sebagai pantai terbaik di Indonesia. Pantai-pantai pemenang penghargaan Travellers’ Choice ditentukan berdasarkan kuantitas dan kualitas review dan rating dari wisatawan mengenai pantai-pantai di TripAdvisor yang dikumpulkan dalam periode 12 bulan.
“Indonesia dikenal sebagai salah satu tujuan wisata pantai terbaik di dunia. Merupakan kehormatan mengetahui bahwa pantai-pantai kami mendapatkan penghargaan dari komunitas perjalanan TripAdvisor,” kata Esthy Reko Astuty, Direktorat Jenderal Pemasaran Wisata, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Berikut 10 pantai terbaik di Indonesia versi Travellers’ Choice TripAdvisor:
  1. Pantai Nusa Dua, Nusa Dua
Terletak 40 km di selatan Denpasar, Pantai Nusa Dua adalah pantai dengan pasir putih murni yang aman untuk berenang. Menyuguhkan pemandangan indah dengan lokasi yang cenderung sepi, membuat Pantai Nusa Bali jadi pilihan yang tepat bagi Anda yang mencari ketenangan.
  1. Pantai Padang Padang, Pecatu
Pantai Padang Padang adalah pantai yang wajib dikunjungi saat berlibur ke Uluwatu. Pantai ini memiliki ombaknya yang sangat bagus, juga terdapat teluk untuk berenang.
  1. Pantai Balangan, Kuta
Berlokasi di Kuta, Pantai Balangan dikenal karena ombaknya yang populer di kalangan peselancar. Anda juga tidak akan kelaparan di sana, karena ada banyak warung yang menawarkan makanan dan minuman enak dengan harga terjangkau.
  1. Pantai Tanjung Aan, Lombok
Wisatawan akan menikmati pantai pasir putih dan laut yang jernih dan biru sepanjang satu mil.
  1. Pantai Tanjung Tinggi, Belitung
Inilah pantai pasir putih yang dikelilingi bebatuan granit berukuran sangat besar. Pantai ini menjadi sangat terkenal semenjak muncul di film Laskar Pelangi.
  1. Pantai Pasir Putih, Karang Asem
Pantai Pasir Putih berlokasi sekitar 20 menit berkendaraan ke utara dari Candi Dasa di pantai timur Bali. Pantai ini merupakan permata tersembunyi dan tempat ‘mengungsi’ yang baik dari keramaian.
  1. Pantai Jemeluk, Amed Bali
Pantai Jemeluk ideal untuk snorkeling dan menyelam, dengan restoran dan kehidupan malam.
  1. Pantai Pink, Komodo
Wisatawan dapat menjangkau Pantai Pink dengan naik kapal dari Labuan Bajo. Pasir berwarna merah mudanya terbentuk dari kalsium karbonat putih dengan sisa koral yang berwarna merah cerah. Uniknya, pulau ini tak hanya punya satu pantai merah muda. Pantai merah muda lain di pesisir timur pulau Komodo dan di selatan pulau Padar.
  1. Tanjung Papuma, Jember
Tanjung Papuma yang berlokasi di Jember, dikelilingi bebatuan dan memiliki ombak yang mengesankan. “Pantai yang indah untuk mereka yang ingin menjauh dari kota dan menikmati pemandangan panoramik dari pantai ini,” kata seorang reviewer TripAdvisor.
  1. Pantai Klayar, Pacitan
Terletak di sebelah barat Pacitan, Pantai Klayar adalah tempat yang sangat sepi dan relatif tak tersentuh.

 

Pemerintah Prihatin Kemerosotan Sejumlah Potensi Pariwisata Daerah

Goa Gong bakal ada tambahan fasilitas. (Foto : Dok.Pacitanku)
Goa Gong bakal ada tambahan fasilitas. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, SURABAYA – Pemerintah Pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengaku prihatin atas kondisi kepariwisataan di sejumlah daerah di tanah air. Keprihatinan Tjahjo tersebut berdasaran data di sejumlah tempat wisata yang semakin ditinggal pengunjung karena sudah tidak puas dengan fasilitas maupun kenyamanannya.
“Salah satu contoh nyata di Danau Toba, waktu itu, saya bertemu turis Jepang yang mengakui Danau Toba tidak seindah dulu, padahal dia dua tahun sekali ke tempat itu. Saya yakin di lokasi wisata lain juga demikian, maka harus ada pembenahan,” katanya saat memberikan sambutan di Forum Komunikasi Sinergitas Nasional yang diikuti Ketua DPRD Provinsi dan Ketua Komisi A se-Indonesia di Gedung DPRD Jawa Timur, Sabtu (7/3/2015).
Mendagri pun berharap semakin banyaknya penerbangan dari Sabang hingga Merauke sekarang menjadikan destinasi wisata di Indonesia semakin besar, bukan malah sebaliknya. Salah satu yang menjadikan pariwisata merosot, menurut Tjahjo adalah kurangnya inovasi Pemerintah daerah.
Tjahjo pun menyebut bahwa inovasi ini menjadi masalah di daerah dan kurang merata. Dikatakannya, minimnya inovasi di daerah terlihat saat penghargaan-penghargaan dari pemerintah pusat maupun swasta diraih oleh daerah yang hampir sama.
Salah satu yang menjadi contoh, kata Tjahjo, misalnya Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi yang berulang kali memperoleh penghargaan, padahal di Jatim memiliki 38 kabupaten dan kota. Sehingga Mendagri meminta Pemda harus punya inovasi. “Sekecil apapun, seperti pengadaan air bersih, wisata maupun pelayanan publik,” tegas pria asal Surakarta, Jawa Tengah ini.
Lebih lanjut, Tjahjo memberikan arahan bahwa inovasi di daerah akan menggairahkan semua potensi, khususnya perekonomian di wilayah setempat yang diyakini memiliki nilai khusus dan berbeda dibandingkan daerah lainnya.
“Saya berharap ada inventarisasi kerajinan di daerah sebagai penyempurnaan database tingkat nasional yang sekarang belum terdata lengkap. Selain itu, agar mendapat hati di masyarakat luas, maka pemerintah daerah harus memanfaatkan potensi wisata yang dimilikinya, termasuk memperbaiki fasilitas dan layanan wisata,” pungkasnya.

 

 

 

Eloknya Panorama Pacitan dari Puncak Gunung Lanang


Senja kala saat terlihat di Gunung Lanang Pacitan. (Foto : azamunir)
Senja kala saat terlihat di Gunung Lanang Pacitan. (Foto : azamunir)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Berada di puncak gunung yang satu ini, anda akan benar – benar merasa berada di atas awan. Pun saat menikmati indahnya Pacitan yang terletak nun jauh disana. Yup, inilah pemandangan alam Pacitan saat anda nikmati dari puncak Gunung Lanang.
Nun jauh disana, saat malam hari, anda akan menikmati kelip – kelip lampu yang indah, beraneka warna, beraneka motif. Diantara pemandangan angkasa yang menghitam, kerlip – kerlip lampu di kota Pacitan itu menjadi pemandangan yang unik, elok dan ngangeni.
Pun demikian saat pagi atau sore hari, kala anda menikmati dari puncak Gunung Lanang, yang ada anda akan melihat cekungan laut, disertai titik – titik bangunan di tengah kota, indah dan memesona.
Jelang malam di Gunung Lanang. (Foto : azamunir)
Jelang malam di Gunung Lanang. (Foto : azamunir)

Sebagaimana diketahui, di gunung ini, ada dua puncak di gunung ini, namun hanya satu puncak yang bisa dijangkau, karena puncak yang lain hanya bongkahn batu sangat besat yang licin. Hampir tidak ada pohon atau tumbuhan besar di atas, hanya hamparan rumput dan batu-batuan berbagai ukuran, sesuatu yang memberikan sensasi berbeda dan menambah keunikan dari gunung ini.
Untuk masuk dan menikmati indahnya gunung ini,  seperti halnya
Pacitan saat dilihat dari Gunung Lanang saat siang hari. (Foto : azamunir)
Pacitan saat dilihat dari Gunung Lanang saat siang hari. (Foto : azamunir)

 

Wisata Akhir Pekan, Coba Kunjungi Pesona Ngiroboyo Donorojo

06/02/2015
Wisatawan menikmati pemandangan Pantai Ngiroboyo. (Foto : Wildan)
Wisatawan menikmati pemandangan Pantai Ngiroboyo. (Foto : Wildan)

Pacitanku.com, DONOROJO—Akhir pekan tiba lagi, dan saatnya menyegarkan pikiran dengan mengunjungi salah satu diantara sekian banyak obyek wisata di Pacitan. kira – kira mana yang tepat untuk dijadikan referensi wisata? Mungkin salah satu yang recommended kali ini adalah komplek sungai Maron-Ngiroboyo, di Dusun Sambi, Desa Sendang, Donorojo.
Selain pesona pantai selatan yang elok, nuansa petualangan menyusuri sungai Maron juga layak anda coba. Selain berwisata petualangan menaiki perahu, sensasi river turbing bisa juga anda rasakan disini.
“Saat ini dari Pesona Ngiroboyo tersedia enam perahu, dengan harga Rp 100 Ribu untuk tiket PP dengan kapasitas lima orang,” kata Wildan Nur Swi Harmoko, salah satu pengelola Pesona Ngiroboyo, saat dikonfirmasi Portal Pacitanku, baru – baru ini.
Saat ini, pesona Ngiroboyo pun terus memoles diri agar lebih banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk wisatawan. “Mulai tambah perahu, kemudian pembuatan mushola, warung makan dan ada penambahan fasilitas MCK, selain itu juga sudah disediakan gubuk – gubuk untuk berteduh untuk menikmati pemandangan dengan meminum es degan,” jelasnya.
Guna menambah berbagai wisata alam di kawasan Pesona Ngiroboyo, dari pengelola juga akan terus mengeksplorasi berbagai obyek wisata alam lainnya. “Ini saya sama teman – teman juga mau eksplorasi potesi wisata di sekitar Ngiroboyo, salah satunya Goa Mulia, namun saat ini aksesnya masah agak sulit,” pungkas Wildan.


Mengenal Sungai Baksooka Pacitan yang Jadi Rujukan Para Ahli Sejarah


13/01/2015
Sungai Baksooka yang merupakan bagan dari geosite di Pacitan. (Foto : Arif Sasono/FB)
Sungai Baksooka yang merupakan bagan dari geosite di Pacitan. (Foto : Arif Sasono/FB)

Pacitanku.com, PACITAN—Saat mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejarah diterangkan oleh guru, seringkali guru menyebut ada salah satu kebudayaan Pacitanian, yang merupakan kebudayaan masyarakat zaman pra sejarah di Pacitan. dan memang benar, berdasarkan penuturan para ahli sejarah, Pacitan adalah Ibu Kota Prasejarah Dunia
Sekitar 261 lokasi situs prasejarah, terdapat di Pacitan, baik dalam tahapan eksploitasi maupun yang telah disurvei tim arkeologi. Situs tersebut berada di jajaran Gunung Sewu, yang tersebar mulai di Kecamatan Punung, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung hingga Kecamatan Tulakan.
Gunung Sewu secara geologis dan geografis terpisah dari wilayah Pulau Jawa lainnya. Iklimnya kering. Relief bukit kapur, gua dan gua payung banyak terdapat di daerah ini. Cukup ideal sebagai tempat tinggal bagi manusia purba.
Pun ada banyak jenis bebatuan sileks lokal bermutu sebagai bahan baku pembuatan peralatan dan senjata. Salah satu yang cukup dikenal adalah Sungai Baksooka. Sungai Baksoka terletak di Desa Mendolo Lor, Kecamatan Punung.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pertambangan dan ESDM Pacitan, geosite Sungai  Baksooka dari sisi geologi adalah salah satu sungai permukaan di kawasan karst gunung sewu yang menampakkan morfologi undak.
Di sungai itu, ada endapan lempung hitam formasi Kali Pucung yang terbentuk sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Pada tahun 1955 di sungai Baksooka ini, Van Heekeren menemukan banyak artefak batu dari zaman paleolitikum yang kemudian dikenal dengan budaya Pacitanian. Sungai Baksooka merupakan “bengkel” kapak genggam paleolitik.
Sebagai salah satu situs geologi (geosite) geopark gunung sewu, di sepanjang sungai Baksooka terdapat lintasan geologi yang menawarkan aspek geologi dan arkeologi. Pada segmen bagian utara, pengunjung dapat mencermati singkapan-singkapan batuan oligo-miosen dan miosen tengah yang berfungsi sebagai alas batu gamping. Pada segmen sungai bagian selatan menyimpan batu gamping yang kaya fosil koral, foraminifera, dan moluska.
Salah satu yang sering ditemukan di Sungai Baksooka adalah kapak genggam. Jenis kapak inilah yang menjadikan Pacitan terkenal dalam dunia prasejarah dengan sebutan: Pacitanian. Terbuat dari jenis batu Kalsedon dengan, ciri-cirinya, ada dua pangkasan pada kedua sisinya.
Kapak perimbas juga ditemukan di Kali Baksooka, Sungai Banjar, Sungai Karasan, Sungai Jatigunung, dan Kedung Gamping. Kapak perimbas berbahan dasar sama dengan kapak genggam, yaitu batu kalsedon. Peralatan ini punya ciri-ciri tajam hanya pada satu sisi dan agaknya digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Saat ini, batuan kalsedon yang menjadi alat kapak pada masa lampau digunakan oleh masyarakat setempat untuk membuat kerajinan batu mulia. Bahkan, batu mulia berbahan kalsedon menjadi batu mulia paling diminati di Pacitan. 


Usai Diperbaiki, Ini Fasilitas Baru Pemandian Air Hangat Tirta Husada Arjosari

25/12/2014
Area baru yang ada di Pemandian Air Hangat Tirta Husada. (Foto : Didik/FB)
Area baru yang ada di Pemandian Air Hangat Tirta Husada. (Foto : Didik/FB)

Pacitanku.com, ARJOSARI - Pemandian Air Hangat Tirta Husada Arjosari kini terus berbenah, seiring semakin populernya kawasan wisata alam yang terletak di lereng Gunung Kelir ini.
Setelah sempat dilakukan beberapa perbaikan fasilitas, pemandian air hangat tirta husada yang terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, ini kini mulai berwajah baru.
“Ada tambahan obyek wisata disini, yaitu kolam renang anak, yang dulu dipakai untuk villa, kini diganti menjadi kolam renang anak, “ papar Didik Utoyo, salah satu pengelola Pemandian Tirta Husada, kepada Portal Pacitanku, Kamis (25/12/2014).
Diketahui, keunggulan Banyu Anget Tirto Husodo, selain panorama alam yang menawan dan mudah dijangkau dengan transportasi darat, air hangatnya berkhasiat untuk kesehatan.
zat yang terkandung di air pemandian ini mengandung zat kapur dan belerang dengan intensitas rendah.
“Fasilitas lain, adalah area bebas merokok yang paling atas, dan juga sumber mata air dibangun sedemikian rupa agar menarik, selain itu MCK di kawasan ini dibangun baru, yakni delapan pintu,” pungkasnya.
Selain membenahi fasilitas, pihak pengelola obyek wisata alam satu ini juga terus mengembangkan promosi wisata melalui website, yang bisa dikunjungi di www.banyuanget.com .



Saat Sungai Maron Pacitan Jadi Primadona Artis Ibukota

03/11/2014
sungai Maron. (foto : jennifer)  http://pacitanku.com/wp-content/themes/news-release/timthumb.php?src=http%3A%2F%2Fpacitanku.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F10%2FIMG-20141010-WA000-1024x768.jpg&q=90&w=634&zc=1
sungai Maron. (foto : jennifer)

Pacitanku.com, PACITAN—Bagi yang belum pernah berkunjung ke Sungai Maron, disarankan untuk menikmati keindahan panorama sungai tersebut. Mengapa? Karena sungai ini bisa menjadi alternatif wisata anda yang cukup murah dan menyenangkan. Anda bisa menyaksikan sungai bening dikelilingi hutan nan hijau, sembari menikmati sensasi menaiki perahu dengan tarif 50ribu hingga 150 ribu.
Sungai Maron adalah sungai yang terletak di Dersono, Pringkuku dan berujung di Pantai Ngiroboyo, Donorojo ini memang menawarkan sensasi berbeda dari kebanyakan obyek wisata di Pacitan lainnya. Bahkan, salah satu artis ibukota, Jennifer Arnelita pun begitu menyukai sungai Maron ini.
Melalui akun instagramnya, jenniferarnelita, perempuan yang memandu acara hello paradise Trans 7 ini menyampaikan kekagumannya keindahan obyek wisata sungai Maron dan Pantai Ngiroboyo.
“Haloo siapa yang kangen saya? (Gak ada! Ok. Fain. Bhay). Kalau jalan” ke Pacitan pastikan ke desa Marun/Maron, dari sana minta warga untuk di antarkan ke pantai Ngiroboyo lewat sungai, kenapa harus lewat sungai yang panjang nya sekitar 3 kilo, karena saat menyusuri sungai rasanya itu Magical banget! Kita di manjain dengan pemandangan yang…. Harus cobain sendiri baru bisa mengerti perasaan gw ☺️ (Sebenernya bisa langsung pake mobil/motor untuk sampai ke pantai itu),” katanya.
“Memang belum pergi ke semua pantai yang ada di pacitan , tapi gw sudah ke pincut dengan pantai Ngiroboyo.



Asyik, Pacitan Kini Memiliki Wisata Taman Laut di Tawang


24/10/2014
Wisata Taman Laut Pantai Tawang. (Foto : Dian BA)
Wisata Taman Laut Pantai Tawang. (Foto : Dian BA)

Pacitanku.com, PACITAN—Banyaknya wilayah pesisir di Pacitan menjadi keunggulan tersendiri bagi daerah yang terletak di ujung Jawa Timur ini, terutama dalam pengembangan wisata bahari dan pesisir. Selain wisata pantai yang selama ini menjadi ciri khas pesisir Pacitan, kedepan akan dikembangkan sebuah wisata taman laut, yang diharapkan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari sekotr wisata.
Konsep pengembagan wisata Taman Laut yang dikembangkan berkat kerjasama antara Posdaya Pacitan dan Pemda Pacitan ini akan mengacu pada konsep pembuatan terumbu karang buatan dengan struktur yang ditenggelamkan, salah satu modelnya adalah seperti rumah Eskimo. Pemilihan tempat wisata taman laut adalah di Pantai Tawang di Desa Sidomulyo, Ngadirojo. Pantai ini dianggap cocok karena ombaknya yang cukup tenang.
“Konsep taman lautnya kita menggunakan sistem biorock. Sebelumnya pada tahun 2013 lalu, kami belajar di Bali dalam pengembangan wisata taman laut berbasis masyarakat,” kata Dian Budi Anggraeni, salah satu relawan pembentukan taman lau Tawang, kepada Portal Pacitanku baru – baru ini.
Pengembangan wisata taman laut berbasis masyarakat ini, kata Dian, dalam hal pembuatan struktur karang lautnya dari masyarakat dan para wisatawan yang ingin mengabadikan namanya di taman bawah laut itu. “Pengelolaannya juga oleh kelompok masyarakat pengawas yang ikut menjaga  dan melestarikan ekosistem laut trsebut,” tandas perempuan alumni SMAN 271 Pacitan ini.
Lebih lanjut, Dian mengungkapkan bahwa rincian pembuatan taman laut buatan ini adalah dari besi yang memiliki diamtere 12, yang kemudian dibentuk sesuai keinginan. “Misalnya kalau kemarin bola dunia, rumah eskimo dan terowongan, kedalaman zona untuk taman laut ini 3 meter yang bisa, jadi ukuran struktur tinggi 1-1.5 meter, struktur ini kemudian ditenggelamka, terumbu karang yang baik diikatkan ke besi struktur tersebut beberapa potong kemudian struktur tersebut dialiri arus listrik DC dengan menggunakan teknologi tenaga surya. “paparnya.
Selain itu, pemilihan tempat di Pantai Tawang bukan asal pilih, melainkan karena berdasarkan pertimbangan struktur laut dan ombak yag tenang. “Karena pantai dipacitan relatif dengan ombak yang besar, untuk itu kami dibantu tim dari bali dan amerika menentukan lokasinya yang memang ada dan bisa untuk terumbu karang, akhirnya di pantai tawang, dimana pantai tawang ini merupakan salah satu tempat penangkapan ikan,” ujar ibu satu anak ini.
Menurut Dian, proses pengembangan ini juga dihitung berdasarkan waktu pembuatan, sehingga dalam kurun waktu beberapa tahun, taman laut akan terlihat sangat bagus.” Karena butuh waktu beberapa tahun bisa betul – betul terlihat bagus, karena akan banyak manfaatnya untuk pariwisata dan untuk menjaga ekosistem laut, seperti tempat pengembangan habitat ikan,” tandas Dian.
“Tinggal kedepan penataan wilayah sekitar, warung disana, sehingga bisa betul – betul  menjadi kawasan wisata, dan renacananya, selasa (28/10/2014) depan Bupati akan meninjau ini,” pungkasnya.



Artis Cantik ini Sukses “Uji Nyali” Naik Flying Fox Sejauh 460 Meter di Pantai Taman


08/10/2014
Jennifer Arnelita saat naik flyng fox pantai Taman. (Foto : Frendi SP)
Jennifer Arnelita saat naik flyng fox pantai Taman. (Foto : Frendi SP)

Pacitanku.com, PACITAN—Wahana baru pantai Taman, yakni Flyng Fox dengan panjang sekitar 460 meter ternyata mampu menarik artis ibukota untuk menikmati sensasi terbang diatas laut selatan. Seperti yang dilakukan artis cantik ini, Jennifer Arnelita. Jennifer yang merupakan host dari acara Hello Paradise Trans 7 berkesempatan merasakan sensasi berada di atas laut selatan.
Melalui akun instagramnya, @jenniferarnelita, perempuan yang juga sering menjadi host di sejumlah stasiun televisi nasional ini mengunggah foto saat berada di atas wahana yang dibuat tim KKN Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
“Siang kemaren (Senin, 6 Okotober-red) nyobain flying fox di daerah soge pacitan yg panjang nya sekitar 460m. Naik dulu ke atas bukit yg cukup menambah semangat.




Sungai Maron Pringkuku, Potensi Alam dan Denyut Nadi Masyarakat Pacitan

04/09/2014
Muara Sungai Maron yang dimanfaatkan untuk Lomba Dayung Ngiroboyo. (Foto : Doc. Pacitanku)
Muara Sungai Maron yang dimanfaatkan untuk Lomba Dayung Ngiroboyo. (Foto : Doc. Pacitanku)

Pacitanku.com, PRINGKUKU—Selain Sungai Grindulu yang merupakan sungai terpanjang di Pacitan, kabupaten pesisir selatan Jawa Timur ini juga memiliki potensi alam berupa sungai yang tak kalah menariknya. Namanya sungai Maron. Sungai ini adalah sungai yang masih alami yag terletak di Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Sungai Maron mengalir bermuara menuju Pantai Ngiroboyo yang sudah masuk di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo.
Yang cukup unik dari sungai ini adalah panorama dan kebeningan air sungainya yang memanjakan mata. Pemandangan di sepanjang sungai berdiri pohon kelapa dan pohon jambu yang hijau dan asri dengan air sungai berwarna kehijauan yang menyegarkan. Keberadaan sungai ini juga menjadi denyut nadi masyarakat sekitar.
Di salah satu lokasi aliran Sungai Maron ini terdapat ceruk sungai yang oleh warga Dersono dikeramatkan dengan nama Kali Sirah. Selain itu, Sungai Maron ini memang memiliki daya pikat yang cukup tinggi, selain airnya jernih, juga ratusan ikan air tawar siap dimanfaatkan warga setempat. Sungai Maron sangat berarti bagi masyarakat Desa Dersono di Pringkuku dan Desa Sendang di Donorojo, karena berfungsi sebagai sumber air bagi kehidupan.
Ada dua cara untuk menuju kawasan sungai ini, yaitu melewati kawasan Desa Sendang, Donorojo dan menyusuri sungai dengan perahu dari Desa Maron, Pringkuku.
Sebagai bagian dari promosi wisata di Pantai Ngiroboyo, pemerintah setempat pun menggunakan sungai Maron sebagai media untuk promosi, yakni pelaksanaan Festival Dayung Ngiroboyo. Hingga saat ini, festival dayung yang digelar di sungai Maron tersebut sudah digelar tiga kali.


Indahnya Alam Pacitan Dilihat dari Puncak Gunung Limo


 24/06/2014
Bupati Pacitan saat berada di area watu ungak gunung limo, Senin (23/6/2014). (Foto : Doc Info Pacitan)
Bupati Pacitan saat berada di area watu ungak gunung limo, Senin (23/6/2014). (Foto : Doc Info Pacitan)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Salah satu obyek wisata minat khusus yang memiliki keunikan tersendiri di Pacitan adalah pesona puncak Gunung Limo. Di salah satu gunung legendaris di Pacitan ini, beberapa tantangan menjadi hal yang menarik bagi para pendaki gunung yang ingin menikmati alam gunung limo dan keindahan Pacitan dari puncak gunung yang memiliki ketinggian 800 mdpl ini.
Gunung yang terletak di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung ini memang menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi, terutama para pecinta alam. Sebab, selain tantangan untuk naik ke kawasan ini yang lumayan dahsyat, kawasan ini juga menyuguhkan keunikan tersendiri, diantaranya adalah gerbang watu pecah, watu ungak dan pertapaan gunung limo. Selain itu, puncak gunung limo adalah tempat paling elok selain tiga tempat tersebut, sebab disini kita dapat meyaksikan bentang alam Kabupaten Pacitan, terutama di sisi timur dan selatan.
Selain keindahan kawasan alamnya, gunung limo sering juga digunakan setiap tahun menyelenggarakan upacara adat Tetaken, bahkan Tetaken ini sendiri menjadi salah satu obyek wisata budaya di Pacitan.
Bupati Pacitan, Indartato juga pernah mengunjungi kawasan ini untuk menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap obyek wisata Pacitan. Dilansir dari Doc Info Pacitan, bersama tim dari Pemkab dan warga, Senin (23/6/2014) kemarin, pria yang berhasil menorehkan banyak prestasi untuk Pacitan ini mengunjungi gunung limo dan melihat pemandangan indah di gunung ini. Bupati bahkan sempat berfoto narsis di beberapa tempat di gunung limo. Berikut ulasan beberapa tempat di gunung limo yang memiliki keindahan tersendiri.
Gerbang Watu Pecah
Bupati Pacitan berada di area gerbang watu pecah. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Bupati Pacitan berada di area gerbang watu pecah. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Gerbang Watu Pecah adalah salah satu tempat di gunung limo yang merupakan salah satu jalan untuk menuju kawasan puncak gunung limo. Area ini diberi nama watu pecah karena memang berupa watu yang terbelah. Lorong ini memiliki panjang sekitar 10 meter, sempit diluar tetapi didalamnya agak longgar.
Jika memasuki area yang oleh beberapa orang disebut juga dengan watu belah ini, merupakan lorong sempit yang hanya pas untuk tubuh dengan posisi miring. Jika diamati secara sekilas, seakan sangat sulit untuk bisa dimasuki, tetapi setelah mencoba ternyata memang bisa dimasuki. Diketahui, menurut kepercayaan warga setempat, siapa saja tidak perduli bertubuh kurus atau gemuk, bisa lewat lorong ini asal punya keyakinan yang kuat.
Watu Ungak
Tempat ini dinamakan watu ungak karena lokasinya sangat strategis untuk “ngungak” 
(melihat)
Area pertapaan gunung limo. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Area pertapaan gunung limo. (Foto : Doc. Info Pacitan)
memantau) kawasan Pacitan sisi barat dan juga pelataran gunung limo. Area ini berada diatas tebing ratusan meter dalamnya sehingga benar-benar butuh nyali untuk bisa berdiri di pinggirnya, melihat ke bawah. Bagi yang kurang begitu berani dan untuk alasan keamanan, “ngungak” bisa dilakukan dengan berbaring di atas batu.
Selain dua tempat tersebut, area pertapaan gunung limo bisa juga dijadikan tempat untuk melepas lelah dengan beristirahat di tempat tersebut. Untuk akses sendiri kendaraan roda empat dan dua bisa masuk ke area parkir kawasan gunung limo. Selamat berpetualang di gunung limo.


Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogroll

About